PASER – Aksi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Paser dalam Operasi Yustisi yang menyasar pada lokalisasi, berkedok warung kopi (warkop) di Kecamatan Paser Belengkong, pada Selasa (27/2/2024) malam, bebuah nihil.
Pasalnya, upaya tindakan hukum guna memelihara ketertiban umum, ketentraman masyarakat dan gangguan lainnya itu, tidak menemukan target. Hal itu lantaran informasi pelaksanaan yang berlangsung semalaman, diduga bocor.
“Informasinya bocor,” kata Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Perundang-Undangan Daerah dan Tindak Internal (PPUD TI) Satpol PP Kabupaten Paser, Muhammad Fadly, saat dikonfirmasi, Rabu (28/2/2024).
Ia mengatakan, dari empat warung yang dibidik Satpol PP Kabupaten Paser, hanya satu di antaranya beraktivitas. Hasilnya, petugas hanya mendapati tiga orang terjaring yang diduga terlibat jasa melayani pria hidung belang.
“Dua WTS (Wanita Tuna Susila) dan satu orang muncikari,” jelasnya.
Adapun tiga orang yang terjaring itu digiring ke Kantor Satpol PP Kabupaten Paser, di Kecamatan Tanah Grogot, untuk dilakukan penyidikan dan dibuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Pelaksanaan ini dilakukan berdasarkan informasi masyarakat.
“Razia ini adanya laporan dari masyarakat setempat yang sangat resah,” terangnya.
Karena diduga operasi itu bocor, tak hanya target WTS maupun muncikari yang lepas, namun juga warung yang diprediksi menjual minuman keras (miras) berbagai merek tidak didapati pada razia malam itu.
“Miras kosong dan ini juga target utama. Hasilnya mungkin tidak sesuai dengan harapan kami, karena informasinya bocor,” pungkas Fadly.
Sekadar diketahui, penegakan ini berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2004 tentang Pengendalian Minuman Beralkohol, Perda Nomor 9 tahun 2004 tentang Penanggulangan Tuna Susila dan Perda Nomor 15 tahun 2016 tentang Ketertiban Umum.
Pewarta : Bhakti Sihombing
Editor : Nicha R
