JAKARTA – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan pembangunan bangunan hunian di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara atau IKN di Kalimantan TimurĀ menggunakan sistem modular.
“Pembangunan bangunan hunian di KIPP IKN menggunakan sistem modular untuk mempermudah konstruksi,” ujar Direktur Perencanaan Makro OIKN Agustomi Masik yang diwakili oleh Perencana Madya Direktorat Perencanaan Makro Kedeputian Bidang Perencanaan dan Pertanahan OIKN Kartika Puspita Sari dalam diskusi daring “Kolaborasi Pembangunan Berkelanjutan Melalui Penguatan Produk Dalam Negeri yang Ramah Lingkungan” yang dipantau di Jakarta, Senin.
Sistem Modular Tumbuh adalah pembangunan unit hunian dengan sistem modular knock down yang mempermudah konstruksi dan fleksibel dalam mengatur ruangan sesuai kebutuhan.
Sistem Modular menjadi salah satu pendekatan desain untuk dapat memenuhi kebutuhan hunian berbagai level masyarakat, baik single, couple, maupun keluarga besar.
OIKN juga menyampaikan bahwa terdapat beberapa strategi untuk mencapai desain bangunan hijau dan berkelanjutan di Kawasan KIPP sesuai kategori GREENSHIP.
Pertama yakni penyesuaian elevasi bangunan dengan lahan eksisting, sehingga meminimalkan perubahan pada lahan terbangun. Kemudian orientasi bangunan sebanyak mungkin mengikuti arah kontur untuk meminimalkan konstruksi fondasi bangunan.
Mengusahakan orientasi bangunan Utara-Selatan supaya tidak terjadi pemanasan maksimum dalam bangunan oleh cahaya matahari, sehingga akan mengurangi penggunaan air conditioning.
Penempatan blok bangunan dengan jeda ruang untuk memberikan ruang sirkulasi udara melewati antar blok massa sebagai usaha mendinginkan ruangan. Jarak antar blok yang optimum untuk menjamin cahaya matahari masuk ke setiap ruangan dalam blok, sekaligus memberikan ruang bayangan untuk kegiatan di bawahnya.
Pemanfaatan area atap sebagai penampungan air hujan yang kemudian dialirkan ke kolam-kolam penampungan di bawah yang bisa dimanfaatkan sekaligus sebagai media pendingin. Pemilihan material lokal yang ramah lingkungan untuk meminimalkan jejak karbon serta pemeliharaan dan penggantian yang lebih mudah.
Strategi berikutnya adalah penggunaan modulasi struktur untuk mempercepat proses pembangunan, sekaligus menciptakan desain yang lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
Lalu menyediakan ruang-ruang hijau di atas sebagai proteksi panas, sekaligus menciptakan lebih banyak oksigen serta untuk keuntungan yang lain dari berkebun. Strategi lainnya adalah penggunaan panel surya untuk memanen energi sebagai tambahan energi baru terbarukan. (ant/mk)
Pewarta : Suharsana Aji Sasra J C
Editor : Nusarina Yuliastuti