spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Nyaris Tewas Tenggelam di Waduk Manggar, Inilah Cerita Hery Prisetiawan yang Berhasil Selamatkan Nyawa 3 ABG

BALIKPAPAN – Matahari tepat di atas kepala saat Hery Prisetiawan mulai mengayuh sampan di Waduk Manggar, Kilometer 14, Balikpapan Utara. Terdapat satu orang lagi bersama Hery di atas sampan hari itu. Mencari spot terbaik untuk memancing ikan nila.

Selasa, 9 Februari 2021, sudah lima jam Hery dan rekannya tersebut menghabiskan waktu di atas waduk. Namun tak satu ekor jua ikan menyambar umpannya. Pria 41 tahun itu kemudian menepi ke jembatan ulin.  “Setengah limaan (sore) itu saya mau ke warung dulu beli rokok sama kopi,” sebut Hery, ditemui di kediamannya di Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan.

Tak begitu lama Hery di warung, sebungkus rokok pun diselipkan di kantung celana kanan. Hery bersiap kembali ke sampan, melanjutkan perburuan mencari nila. Di tengah langkah kakinya menuju jembatan ulin, Hery melihat seorang anak laki-laki minta tolong dari waduk. “Saya langsung lempar tas saya ke jembatan. Terus langsung nyebur,” cerita Hery.

Sekitar 2 meter di belakang anak tersebut, ada seorang anak perempuan mulai tenggelam. Hery pun segera menghampiri. “Yang laki-laki cuma saya dorong ke tiang jembatan. Yang anak perempuan saya tarik,” urainya.

Saat anak perempuan itu sudah aman di jembatan, rekannya kembali menyebut jika masih ada satu anak perempuan tenggelam. Seketika itu mata Hery menyapu seluruh permukaan waduk. Beberapa detik kemudian, matanya berhasil menangkap wajah seorang perempuan. “Saya hampir enggak lihat itu anak. Karena dia naik-turun, naik-turun. Cuma ada gelembungan-gelembungan gitu di air,” ucapnya.

Tak ingin membuang waktu, Hery segera berenang menghampir korban ketiga. Saat itu ia mulai merasa tenaganya terkuras. Namun nyawa orang lain tetap tak bisa ditawar. “Saya dapatkan dia, saya tarik lagi ke jembatan,” sambungnya.

Meski berhasil membawa korban ketiga ke tempat aman, perjuangan Hery belum berakhir. Korban ketiga rupanya sudah pingsan. Wajahnya membiru. Bola hitam matanya pun sudah naik. Hery lantas menengkurapkan korban. Punggungnya ditepuk-tepuk. “Terus dia memuntahkan air sedikit,” ucapnya.

Melihat tanda-tanda kehidupan, Hery semakin terpacu. Di sekelilingnya sudah banyak warga menghampiri. Suasana pun kian tegang.

Hery membalikkan lagi badan korban sambil digoyang-goyang. Seketika itu air keluar semakin banyak. “Habis itu dia dipakaikan jaket kering sama warga,” jelasnya.

Hery lega setengah mati melihat semua korban selamat. Namun rasa sakit segera menjulur ke seluruh tubuhnya. Ia kolaps sambil terduduk di jembatan. “Di situ saya pusing sekali. Muntah-muntah air terus. Mungkin terlalu banyak minum air waduk,” terangnya.

Tiga anak tenggelam tadi segera ditangani warga. Berdasarkan informasi yang diperoleh Hery, ketiga korban ini masih anak baru gede (ABG). “Semuanya masih SMP. Awalnya mereka datang berenam. Di sana (Waduk Manggar) mereka datang memang untuk mandian (berenangan),” sebutnya.

Hery lantas teringat soal nila yang tak berhasil ia dapatkan tadi. Mungkin saja, kata dia, Tuhan sengaja mengidamkannya dengan ikan tawar tersebut. Agar bisa menyelamatkan nyawa masa depan bangsa. (kk)

 Artikel dari kaltimkece.id, jaringan mediakaltim.com

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti