Catatan Rizal Effendi
INNALILLAHI WA INNALILLAHI ROJIUN. Kabar duka datang dari Jakarta. Istri Gubernur Kaltim, Hajjah Norbaiti Isran Noor, AMd, SH telah tiada. Dia meninggal dunia Rabu (24/5), malam tadi pukul 20.23 WIB di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON).
Berita duka ini baru mulai ramai di media sosial sekitar pukul 22.00 malam. Semua saling mengecek kebenarannya. Di WA Group Wartawan Legend, kepastian berita tersebut setelah wartawan Charles Siahaan memosting ucapan duka cita dari Kadis Kominfo Pemprov Kaltim HM Faisal.
Semua terkejut seraya mengucapkan bela sungkawa dan mendoakan agar semua kebaikan almarhumah diterima Allah SWT. “Ya saya mendapat kabar duka beliau sudah tiada,” ujar Dr Meiliana terisak-isak, yang kerap menyapa almarhumah dalam berbagai kesempatan.
Beberapa hari lalu saya sudah mendapat kabar Norbaiti kritis. Gubernur Isran Noor yang tengah berada di Yogyakarta mendadak membatalkan kehadirannya dalam diskusi IKN di kampus Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM). Ia langsung terbang menuju Jakarta untuk menemui istrinya, yang tengah menjalani operasi.
Penanganan intensif sudah dilakukan tim dokter, tapi nyawanya akhirnya tak bisa diselamatkan. Ia dinyatakan meninggal dunia. Isran bersama anak dan keluarga luruh dalam kesedihan. Mereka tak mengira wanita berusia 54 tahun itu, yang mereka sayangi akhirnya pergi untuk selama-lamanya.
“Telah wafat istri/ibunda/nenek kami tercinta Hj Norbaiti Isran Noor. Semoga Allah berkenan menerima amal ibadahnya. Menjadikan surga Firdaus sebagai tempat kembalinya. Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya atas segala khilaf semasa hidup beliau,” begitu pesan dari keluarga besar Isran Noor.
Norbaiti sudah hampir setahun berada di Jakarta untuk mendapatkan penanganan yang intensif atas penyakitnya. Di antaranya menjalani kemoterapi. Dia sempat pulang di antaranya pada HUT ke-66 Provinsi Kalimantan Timur, 9 Januari 2023. Meski dengan korsi roda, dia sempat hadir pada upacara di Gelora HM Kadrie Oening. Bahkan menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi Kaltim atas pengabdiannya yang luar biasa di bidang kesehatan masyarakat.
Di saat dia merayakan ultahnya ke-54, 30 Januari 2023 lalu, Norbaiti berada dalam perawatan di rumah sakit. Kue ultahnya dipotongnya di atas tempat tidur. Tapi wajahnya kelihatan sangat bahagia didampingi sang suami dan ketiga anaknya.
Dia kembali ke Samarinda untuk mendampingi putri bungsunya Siti Annisa Isran yang melangsungkan pernikahan dengan Sayid Muhammad Fajar di Plenary Hall, GOR Kadrie Oening, Sabtu, 25 Februari lalu.
Saya sempat datang dan sempat menyalami kedua mempelai termasuk Pak Isran dan Ibu Norbaiti. “Terima kasih yang Pak, salam untuk Ibu Arita,” kata Ibu Norbaiti tersenyum. Kebetulan istri saya tak bisa hadir.
Jenazah Norbaiti diterbangkan ke Balikpapan, Kamis pagi ini dengan pesawat Garuda pertama. Selanjutnya melalui jalan darat menuju rumah duka di Jl Adipura No 21 Samarinda. Diperkirakan jenazah tiba sekitar pukul 11.00. “Rencana dikebumikan di pemakaman Sungai Kunjang,” kata Kukuh, ADC Gubernur Isran Noor.
JUGA POLITIKUS
Norbaiti lahir di Loa Janan, 30 Januari 1969. Orang tuanya Amlan bin Tasin dan Mastika sudah tiada. Dia anak pertama dari empat bersaudara, yang menyelesaikan pendidikannya di Universitas Mulawarman.
Buah pernikahannya dengan Isran Noor, mereka dikarunia 3 orang anak. M Rahman Isran, Siti Rahmawati Isran dan Siti Annisa Isran.
Hidup mendampingi Isran, membuat Norbaiti juga tumbuh menjadi politisi perempuan yang andal. Dia pernah menjadi wakil rakyat dari Partai Demokrat tahun 2013. Dia masuk Senayan melalui pergantian antar waktu (PAW), menyusul terpilihnya Yusran Aspar menjadi bupati Penajam Paser Utara (PPU).
Di pileg 2014-2019, Norbaiti terpilih kembali menjadi anggota DPR RI dengan meraih suara terbanyak. Dia duduk di Komisi VI yang membidangi masalah energi sumber daya mineral, riset dan teknologi serta lingkungan hidup.
Setahun di sana, Norbaiti maju sebagai calon bupati Kutai Timur periode 2016-2021, menyusul berakhirnya masa tugas Isran sebagai bupati Kutim. Dia diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI). Tapi yang terpilih sebagai bupati adalah Ismunandar.
Sebagai istri gubernur, dia aktif sebagai Ketua PKK, Bunda PAUD dan Ketua Dekranasda serta Ketua Kwarda Pramuka Kaltim. Tapi dia juga terlibat dalam berbagai organisasi kesehatan. Pernah menjadi Ketua Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis, Ketua Yayasan Jantung Sehat dan Ketua Yayasan Kanker Indonesia.
“Ibu Norbaiti memang aktif di berbagai organisasi. Beliau sangat baik dan mengayomi kita semua di daerah-daerah. Selamat jalan Ibu, semoga husnul khotimah,” kata istri saya, Bunda Arita. (*)