spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Nilai Komoditi Kakao Harus Ada Pengelolaan yang Jelas


TANJUNG REDEB – Tanaman kakao saat ini tengah menjadi salah satu komoditi andalan di Kabupaten Berau. Terlebih dengan adanya pabrik pengolahan coklat yang dibangun pihak swasta.

Melihat potensi tersebut, anggota DPRD, Dedy Okto Nooryanto menilai, hal itu menjadi kesempatan besar bagi petani lokal dalam mengembangkan usaha dan dampaknya lebih akan dirasakan oleh para petani dan masyarakat umum.

Diterangkannya, di Kabupaten Berau sentra perkebunan kakao terbesar saat ini berada di Kampung Merasa, Kecamatan Kelay. Lainnya tersebar di Kecamatan Teluk Bayur, Gunung Tabur dan Sambaliung.

Dengan luas perkebunan kakao mencapai 400 hektare yang rencananya akan dikembangkan hingga 20 ribu hektare. “Dengan adanya pihak swasta yang menampung dan membeli hasil komoditi kakao, jelas menjadi semangat bagi petani meningkatkan produksinya,” ujarnya.

Semangat para petani sendiri tak cukup tanpa adanya dukungan dan perhatian dari pemerintah daerah terkhusus pasca produksi, baik dari segi pemberian bantuan pupuk hingga kelayakan jalan usaha tani yang menjadi akses mereka membawa hasil pertaniannya. “Yang jelas dukungan dari pemerintah sangat penting, ini kesempatan buat mereka apalagi produknya sudah dilirik pihak swasta,” tambahnya.

BACA JUGA :  Tarik Minat Baca Masyarakat, Sarankan Adanya Inovasi Baru

Politikus NasDem ini menilai, komoditi ini akan berkembang pesat melebihi sawit ketika pengelolaannya jelas dan potensinya semakin terang. Tentu, nanti secara perlahan akan jadi daya tarik bagi petani-petani lokal di Berau. Sehingga perlu pendampingan dan pembinaan secara intensif. (adv/dez)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti