spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Neni Moerniaeni Jelaskan Hubungan Antara Puasa dengan Kesehatan Bagi Tubuh Manusia

BONTANG – Puasa merupakan kewajiban bagi umat Muslim, namun puasa juga dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan. dr. Neni Moerniaeni, Sp. OG menjelaskan hubungan antara puasa dan kesehatan dalam tulisannya.

Neni menjelaskan bahwa puasa dapat meningkatkan hormon kebahagiaan, yang terdiri dari empat jenis hormon yaitu endorphin, dopamine, oxytocin, dan serotonin. Keempat hormon ini diproduksi oleh tubuh ketika merasa bahagia. Sebaliknya, jika kadar hormon ini tinggi, maka akan merangsang timbulnya rasa bahagia.

“Puasa dapat meningkatkan hormon kebahagiaan karena pada saat berpuasa, orang merasakan ketenangan, terutama ditambah dengan amalan ibadah lainnya seperti zikir. Membaca ayat suci Al-Qur’an dapat memberikan ketenangan batin yang menyebabkan hormon kebahagiaan meningkat,” kata Neni yang juga menjabat sebagai Ketua PMI Kota Bontang seperti dilansir Mediakaltim.com pada Sabtu (8/4/2023).

Neni menjelaskan bahwa peningkatan hormon kebahagiaan dapat berdampak positif pada kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, mengontrol tekanan darah, dan menjaga kadar gula darah stabil.

“Bagi orang yang hormon kebahagiannya selalu stabil, akan lebih panjang umur dan terlihat awet muda,” tambahnya.

BACA JUGA :  Menjaga Persatuan-Kesatuan Tugas Semua Elemen Masyarakat, Kadir Tappa Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Bontang

Dr. Neni juga menjelaskan tentang Autophagy yang merupakan bagian dari kesehatan tubuh dan dapat memproduksi sel-sel tubuh baru. Autophagy menghasilkan protein khusus yang disebut ‘autophagisome’ yang dapat memakan sel-sel tubuh yang sudah tua dan rusak. Dengan demikian, jaringan tubuh membentuk sel-sel tubuh baru sehingga tubuh menjadi lebih sehat dan awet muda.

“Istilah ini menjadi sangat populer sejak Professor Yoshinori Ohsumi memperoleh hadiah Nobel dari penelitiannya yang mengaitkan antara puasa dengan terjadinya proses autophagy,” ungkap Neni.

Neni menambahkan bahwa berpuasa Ramadhan ditambah dengan puasa sunnah Senin dan Kamis dapat menjamin proses autophagy terjadi sepanjang tahun. Puasa memiliki hubungan dengan kesehatan yang dapat dilihat dari ilmu kedokteran dengan autophagy, yang dapat menghilangkan zat-zat racun dan sel-sel yang menjadi penyebab penyakit degeneratif.

“Beliau (Rasulullah) mengatakan “Berpuasalah agar engkau sehat”, ketika perkembangan ilmu kedokteran masih jauh dari penelitian modern seperti yang dilakukan sekarang, sabda Nabi sudah diajarkan lebih dari 14 abad lalu,” pungkas Neni. (yah)

BACA JUGA :  Polres Bontang Gelar Upacara Peringatan HUT RI
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti