BONTANG – Nasrullah, Bapaslon Wakil Wali Kota Bontang yang berpasangan dengan Sutomo Jabir menjelaskan beberapa hal yang disorotinya dalam pembangunan Kota Bontang ke depan.
Ia menjelaskan bahwa Kota Bontang merupakan kota industri yang ditopang oleh dua perusahaan besar. Oleh sebab itu, ia mengungkapkan bagaimana memanfaatkan turunan perusahaan industri menjadi industri kreatif.
Untuk itu pihaknya ingin mengedepankan pemberdayaan kreativitas para pegiat UMKM untuk berinovasi di dalam kegiatan yang berbau industri.
“Sehingga nanti mereka dapat menciptakan lowongan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja baru, karena tidak bisa bergantung kesempatan masuk ke perusahaan melulu,” terangnya saat ditemui, Senin (16/9/2024).
Selanjutnya, dia menjelaskan pembengkakan pada sisi pengangguran di Bontang karena pekerjaan dengan minimal pendidikan SMA sederajat jarang dijadikan syarat bagi perusahaan besar. Sementara SMA sederajat memiliki output atau lulusan mencapai 1.300 orang tiap tahunnya.
Guna mengurangi pembengkakan pada sisi pengangguran maka harus menstimulasi para orang tua agar para anak kembali dikuliahakan. Namun orang tua seringkali berkendala di tahun pertama anak saat memasuki kuliah, di mana mereka diminta untuk membayar uang kuliah setahun awal. Maka pihaknya akan memberikan subsidi untuk itu.
“Jadi kita membuka langkah awal untuk para lulusan SMA sederajat untuk dapat berkuliah, dari sekitar 1.300 lebih lulusan itu, kita akan siapkan 1.000 subsidi, dan setelah itu Kota Bontang kan juga ada beasiswa lainnya, maka kita dukung tahun pertama dalam perkuliahan,” bebernya.
Menurutnya, hal tersebut harus dapat direalisasikan karena merasa terdapat orang tua yang pesimis terkait biasanya awal masuk perkuliahan. Untuk itu, pihaknya telah menghitung anggaran yang harus dikeluarkan untuk membantu para orang tua.
Kemudian untuk yang tidak berkuliah pemerintah pasti telah menyiapkan pelatihan-pelatihan sumber daya manusia sehingga diharapkan SDM kuta tidak kalah dengan orang-orang diluar Kalimantan dan dapat bersaing.
Penulis: Syakurah
Editor: Nicha R