Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo mengungkapkan, mempercepat pencegahan stunting di Kota Bontang, juga diluncurkan program dapur sehat. Dapur sehat ini akan menjadi sumber pangan bagi anak agar tak kekurangan gizi. Lewat program ini, pemenuhan gizi bisa dilakukan seimbang.
Menurut Hasto, program Dapur Sehat ini diketuai oleh Wakil Wali Kota Bontang Najirah. “Ibu Wawali menjadi ketua tim percepatan penurunan stunting ini,” tutur Hasto.
Mempercepat program ini, BKKBN akan merekrut 213 kader pendamping keluarga. Dibagi 71 tim kader pendamping. Masing-masing tim kader memiliki 3 anggota pendamping. Anggota tim terdiri dari bidan, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) atau sub PPKBD.
“Kader pendamping tak digaji, nanti BKKBN memberikan biaya operasional, seperti uang pulsa, dan transportasi,” sebutnya. “Targetnya bulan Oktober ini selesai, pada November dilatih, sehingga Januari 2022 sudah jalan,” sambungnya. (al/red)