SAMARINDA – Suasana duka menyelimuti warga RT 41, Kelurahan Pelita, Kecamatan Samarinda Ilir. Bocah berusia 9 tahun, Abi Maksum, dilaporkan tenggelam di Sungai Karang Mumus pada hari ke-16 bulan Ramadan. Kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 13.00 WITA, saat Abi bersama tiga temannya bermain di tepi sungai.
Menurut keterangan Yulianti (28), sepupu korban, peristiwa bermula ketika Abi dan ketiga temannya meminta izin kepada orang tua mereka untuk pergi memancing. Setelah berhasil mendapatkan ikan, mereka berencana berenang di sungai. Abi sempat pulang ke rumah untuk mengambil jeriken, yang akan digunakan sebagai pelampung.
“Awalnya mereka berempat minta izin kepada orang tua untuk memancing sekitar pukul 13.00 WITA. Setelah dapat ikan, Abi pulang sebentar mengambil jeriken agar bisa berenang ke tengah,” ujar Yulianti.
Namun, warga sekitar sempat memperingatkan agar mereka tidak berenang di sungai, tetapi peringatan tersebut tidak dihiraukan. Tak lama kemudian, terjadi perselisihan di antara ketiga teman Abi sebelum ia akhirnya melompat ke sungai.
“Sebelum berenang, sempat ada perkelahian kecil di antara mereka bertiga. Setelah itu, Abi melompat ke sungai. Saat pertama kali melompat, dia sempat timbul, lalu naik ke daratan. Temannya yang berbadan lebih besar sempat menahan, tetapi Abi tetap ingin melompat lagi,” tambahnya.
Melihat kejadian itu, suami Yulianti langsung bergegas ke rumah korban untuk menanyakan kepada ibu Abi apakah anaknya bisa berenang. Ibu korban menjawab bahwa Abi tidak bisa berenang.
“Suami saya pulang dulu ke rumah korban untuk bertanya ke ibunya, apakah Abi bisa berenang atau tidak. Ibunya bilang tidak bisa. Suami saya langsung lari kembali ke tempat Abi melompat, tapi saat itu Abi sudah tidak terlihat. Dia bahkan sempat menyelam di sekitar lokasi, tapi tidak menemukan Abi,” jelasnya.
Saat kejadian, Abi diketahui mengenakan baju berwarna merah. Hingga berita ini diturunkan, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian.
Sementara itu, orang tua korban sangat terpukul atas insiden ini. Ibunya berada di rumah, sementara ayahnya sedang bekerja di Balikpapan saat peristiwa terjadi.
Penulis: Dimas
Editor: Agus S