Catatan Rizal Effendi
BICARA soal sepak bola, Samarinda memang hebat. Kota ini selalu melahirkan tokoh bola berikut prestasinya. Saat masih aktif sebagai wartawan, saya sering berhubungan dengan H Harbiansyah. Dia pemilik Pusam (Putra Samarinda), salah satu klub terbaik di Kalimantan. Harbian sekarang tak aktif lagi, tapi perkembangan sepak bola di ibukota Provinsi Kaltim ini tak pernah padam.
Saat ini ada dua tokoh bola dari Samarinda yang sangat menonjol. Dia adalah Sekjen PSSI Yunus Nusi, yang lagi disibukkan dengan kasus kerusuhan Kanjuruhan. Dan satu laginya, tokoh muda, Nabil Husein Said Amin, presiden Borneo FC (Football Club).
Tapi catatan saya kali ini lebih mengulas soal Nabil. Alasan saya sebelum kompetisi BRI Liga 1 2022 dihentikan akibat tragedi Kanjuruhan, Borneo FC baru saja bertengger di urutan pertama klasemen sementara. Padahal ada 18 tim yang berlaga. Ini berkat keberhasilan Borneo FC menghancurkan dengan telak Madura United 3-0 pada pertandingan pekan ke-11, yang berlangsung di Stadion Segiri Samarinda, 1 Oktober 2022. Hari yang sama ketika pertandingan Arema FC versus Persebaya yang berbuntut kerusuhan paling mematikan dalam sejarah persepakbolaan di Indonesia.
Madura United benar-benar dipermalukan. And the winner takes all! Sudah takluk, takhtanya pun direnggut pula. Itu yang namanya sudah jatuh ketimpa tangga. Tentu saja suporter fanatik Borneo FC, Pusamania sangat puas melihat penampilan yang sangat digdaya dari tim yang dimiliki Nabil ini. “Kami optimis Borneo FC bisa menjadi juara Liga I 2022,” kata Supri, anggota Pusamania.
Nabil sendiri mengaku bangga dengan anak-anak Borneo FC yang bermain sangat baik dan kompak. “Alhamdulillah dengan kerjasama dan kerja keras pemain di lapangan, Borneo FC bisa bertengger di papan paling atas pada saat ini,” kata Nabil kepada media.
Borneo FC yang dijuluki Pesut Etam ini pada saat pertandingan yang sangat menentukan itu, boleh dibilang sedang dalam masa transisi. Pelatih Milomir Seslija yang selama ini menukangi Borneo tiba-tiba dicopot dan digantikan Andre Gasfar, pelatih kelas dunia dari Brazil.
Pencopotan pelatih asal Bosnia-Herzegovina itu, terkesan mendadak. Padahal dia cukup berjasa membawa Borneo FC menjadi runner-up Piala Presiden 2022. Tiba-tiba Borneo sudah mengumumkan pelatih anyarnya, Andre Gasfar, yang punya pengalaman bagus di Korea Selatan dan Liga Champions Asia.
“Semua sudah melalui berbagai pertimbangan, tidak asal-asalan. Kami sepakat harus ada perubahan. Kami berharap dengan segudang pengalaman yang dimiliki Andre Gasfar, prestasi Borneo bisa lebih hebat lagi,” kata Nabil memberi alasan.
Sebelumnya Nabil juga mengganti posisi manajer tim, yang semula dipegang Dandri Dauri digantikan Mayjen TNI (Purn) Rudi Yulianto.
Di sisi pemain sendiri, Borneo FC baru saja merekrut penyerang baru asal Brazil, Matheus Pato. Dan ternyata memang tidak salah pilih. Pato membuat hattrick dengan memborong tiga gol ketika Borneo memencundangkan Madura United.
Kehadiran Pato melengkapi 3 pemain asing yang lebih dulu bergabung, yaitu Javlon Guseynov, pemain belakang asal Uzbekistan, Jonathan Bustos, gelandang asal Peru, dan Kei Herose, gelandang asal Jepang yang mempunyai pengalaman bermain di Eropa.
Borneo FC memahami laga sepak bola Indonesia dihentikan sementara. Selain masih suasana berduka dengan meninggalnya 132 suporter Aremania, juga dalam rangka menunggu penataan kembali penyelenggaraan sepak bola di Indonesia, yang berkualitas, aman dan lancar. “Seraya berduka, kita juga hormat dengan Bapak Presiden Jokowi yang langsung melakukan pendekatan dengan Presiden FIFA, sehingga Indonesia bebas dari sanksi FIFA dan bahkan FIFA akan membantu Indonesia dalam menata sepakbolanya,” kata Nabil.
PUTRA SAID AMIN
Orang Kaltim tentu sudah tahu siapa Nabil. Nama lengkapnya Nabil Husein Said Amin Al Rasyid. Lebih akrab dipanggil Nabil Husein. Lahir di Samarinda, 4 Juni 1994. Dia putra pengusaha besar batu bara dari Kaltim, Said Amin, yang juga dikenal sebagai ketua MPW Pemuda Pancasila Kaltim.
Saking sayangnya dengan Nabil, ketika Said Amin membangun kompleks pesantren di Rapak Indah, Loa Bakung Samarinda tahun 2002, diberi nama Pondok Pesantren Nabil Husein. Ini salah satu kompleks pesantren terbaik dan terbesar di Kalimantan dengan ribuan santri. Lahan utamanya 4 hektare. Tapi sudah disediakan 13 hektare lagi untuk pengembangan.
Tapi bisnis Nabil sendiri agak berbeda dengan sang ayah. Di bawah bendera PT Nahusam Pratama Indonesia, dia justru mengembangkan bisnis alat-alat perkantoran. Berkembang pesat, sehingga pada tahun 2014 dia memperoleh penghargaan Indonesia Best Enterpreneur Award 2014.
Pada tahun 2014 juga Nabil, yang masih berusia 20 tahun saat itu mendirikan Borneo FC. Awalnya mengakuisisi klub Divisi Utama, Persebar Super Bangkalan seharga Rp 3 miliar, yang kemudian menjadi embrio berdirinya Pusamania Borneo FC. Belakangan Borneo FC menjadi salah satu klub mapan di Indonesia dan cepat menyodok ke papan atas Liga 1.
Atas keberhasilannya itu, Nabil diakui sebagai presiden klub sepak bola paling muda, yang cukup sukses dalam perjalanan kariernya. Dia membuktikan kepada orangtua dan suporter Pusamania, bahwa Borneo FC bisa tumbuh sebagai klub sepakbola yang kuat manajemen dan sumber keuangannya, dan kuat dalam menggapai prestasi di lapangan.
Dia juga berteman dengan selebritis terkenal Raffi Ahmad, yang juga punya klub sepakbola di Liga 1, RANS Nusantara FC. Awalnya itu klub sepakbola di Kota Cilegon, yang bermain di Liga 2. RANS merupakan kepanjangan dari Raffi Ahmad dan istrinya, Nagita Slavina. “Saya dan Raffi berteman karena sama-sama mengelola klub sepakbola secara profesional,” kata Nabil.
Selain berteman dengan Raffi, Nabil juga berhasil menggaet Daniel Zii, yang dikenal sebagai Mr Cuanisasi sebagai sponsor utama Borneo FC. “Saya perkenalkan Bro Daniel Zii sebagai main sponsor, yang ikut mendukung ambisi besar Borneo FC meraih kejayaan tidak saja di level nasional, tetapi juga internasional,” kata Nabil.
Borneo FC juga berhasil menjalin sinergi dengan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) sebagai salah satu sponsor penting. Dulu Pupuk Kaltim juga punya klub PKT, yang kuat. Sayang belakangan tidak lagi dikembangkan. “Tetapi tetap menjadi kewajiban kami untuk ikut memajukan persepakbolaan di Kaltim,” kata Dirut PKT Rahmad Pribadi.
Dia mengingatkan Borneo yang sudah di jalur juara jangan lengah. “Waktunya Borneo FC, tim kebanggaan Kalimantan Timur menjadi juara. Manyala!!!,” kata Rahmad memberi semangat.
Sebagai presiden Borneo FC, Nabil mengaku bangga atas dukungan yang diberikan Pupuk Kaltim. “Dengan kiprah Pupuk Kaltim yang sudah mendunia, tentu kami bangga diberikan dukungan. Kami sangat berterima kasih. Dengan dukungan ini menambah amunisi kami untuk meraih prestasi terbaik di musim ini,” tambahnya.
Wajah Nabil terlihat ceria. Dia sangat bahagia sejak muda bisa ikut mewarnai persepakbolaan di Tanah Air. Dia juga bahagia karena ayah dan keluarganya yang semula tidak merestui, sekarang memberikan dukungan 100 persen.
Selain dunia usaha dan olahraga, Nabil juga mulai masuk ke dunia politik. Dia bergabung dengan Partai Nasdem dan bakal menjadi calon anggota DPR RI. Kebetulan satu perahu dengan saya. Dan sama-sama berjuang ke Senayan. Bravo dan jaya terus Nabil dan Borneo FC. (*)