spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Mulai Bekerja di Kantor,  Berikut Tips Menghadapi WFO dengan Aman!

Oleh: Lina Trisnawati
Mahasiswi Fakultas Kedokteran, Prodi Gizi Kesehatan
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor HK. 01.07/MENKES/382/2020, protokol kesehatan penting diterapkan di tempat dan fasilitas umum seperti kantor. Kota Samarinda saat ini sudah memasuki transmisi lokal. Transmisi lokal sendiri dapat diartikan sebagai penularan infeksi penyakit yang terjadi di tengah masyarakat lokal, sehingga seseorang bisa terinfeksi tanpa harus berpergian ke luar wilayah atau bertemu dengan orang dari luar wilayah.

Hingga 25 Juli 2020, Samarinda sudah memiliki 237 kasus terkonfirmasi positif dari berbagai macam kluster. Lonjakan kasus terjadi setelah fase relaksasi dijalankan di sejumlah daerah di Kaltim. Termasuk Samarinda. Bahkan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari kluster Pemprov merupakan kluster tertinggi pada saat ini. Sehingga perlu adanya antisipasi bagi para pekerja yang harus tetap bekerja (WFO) di kantor. Berikut beberapa tips yang harus diperhatikan:

  1. Utamakan Untuk Selalu Memastikan Diri Dalam Kondisi Sehat Sebelum Pergi ke Kantor.
    Fokus bagi pekerja, pastikan kondisi sehat sebelum berangkat bekerja. Tetap di rumah jika sakit, dan jika kondisi berlanjut segera periksakan diri di fasilitas pelayanan kesehatan dan lapor pada pimpinan kantor.
  1. Utamakan Cuci Tangan dengan Sabun dan Air Mengalir dengan Teknik 6 Langkah Cuci Tangan.
    Membiasakan untuk mencuci tangan dengan sabun selama 60 detik penting untuk dilakukan. Semua jenis sabun dapat digunakan untuk membunuh atau menghancurkan struktur virus, bakteri, atau kuman itu sendiri dengan menghasilkan busa karena surfaktan.
    Namun, apabila cara dan teknik cuci tangan salah, maka virus akan tetap menempel dan dan akan tetap tertular. Inilah pentingnya cuci tangan menggunakan teknik dan cara yang benar. Penggunaan hand sanitaizer juga dapat digunakan pada situasi tertentu.

  2. Terapkan Physical Distancing dengan Jarak Minimal 1 Meter.
    Jaga jarak tetap menjadi hal penting untuk menghindari penyebaran Covid-19. Hal yang perlu digaris bawahi yakni droplet bisa meluncur sejauh lebih dari 2 meter dari mulut orang yang berbicara, batuk, dan bersin.
    Sehingga, perlu untuk selalu menerapkan etika batuk dan bersin.  Sehingga jika tidak terlalu penting, sebaiknya untuk selalu menghindari keramaian dan meminimalisir untuk makan di luar dengan cara membawa bekal dari rumah.

    Foto : KemenkesRI-@dit.promkes/Instagram
  3. Gunakan Masker.
    Penggunaan masker menjadi hal wajib dikala pandemi ini. Pekerja dihimbau untuk selalu menggunakan masker kain dengan cara yang benar yakni pastikan masker menutupi seluruh area hidung, mulut dan dagu. Cara untuk melepaskan masker juga perlu diperhatian seperti jangan menyentuh area masker yang berwarna karena area tersebut merupakan area kontaminasi virus.
    Saat melepas masker, hal yang harus dilakukan yakni dengan membuka tali masker dengan kedua tangan lalu buang dan cuci tangan. Selain itu, jangan pernah untuk menurunkan masker ke dagu, karena itu akan menyentuh bagian area kontaminasi.
    Sehingga, ketika ingin makan buka masker seluruhnya dan sebaiknya gunakan lagi masker yang bersih. Penggunaan masker kain maksimal 4 jam, setelah itu masker wajib untuk diganti dan dicuci. Ingat ya 4 jam bukan 4 hari sekali. Penggunaan masker juga dapat dibarengi dengan penggunaan faceshield. Namun, penggunaan faceshield tidak dapat menggantikan masker.

    Foto : KemenkesRI-@dit.promkes/Instagram
  4. Membawa Cairan Disinfektan
    Membawa cairan disinfektan dapat menjadi alternatif untuk disinfeksi permukaan  benda mati yang sering kita gunakan seperti meja kerja, layar handphone, hingga benda yang berasal dari luar.
  5. Pola Hidup Sehat
    Meningkatkan daya tahan tubuh merupakan salah satu kunci agar tidak tertular covid-19, berikut beberapa cara menjaga gaya hidup:
  • Mengonsumsi makan-makanan bergizi seimbang merupakan salah satu cara agar daya tahan tubuh tetap prima dengan menerapkan prinsip 3 J yakni tepat jenis, tepat jumlah dan tepat jadwal. Dalam satu piring makan sebaiknya terdiri dari makanan pokok yang merupakan sumber karbohidrat seperti nasi, kentang, oats, ubi, dan lainnya. Lalu lauk sebagai sumber protein seperti ikan, ayam, daging sapi, dan lainnya. Dan sayur serta buah sebagai sumber antioksidan, vitamin, mineral dan serat yang kaya akan membantu fungsi dan kinerja tubuh tetap terjaga baik.
  • Vitamin yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh seperti vitamin A, C,E, zink, B6, Folat dan Selenium dan Zat besi. Vitamin tersebut dapat kita penuhi dengan mengonsumsi gizi seimbang. Namun, jika belum dapat mencukupi kebutuhan vitamin harian dapat mengonsumsi suplemen vitamin.
  • Berjemur di bawah sinar matahari setiap hari selama 15 menit dan rutin berolahraga minimal 3x dalam seminggu dengan aktivitas fisik sekurang-kurangnya 30 menit.
  • Istirahat teratur dan tidur yang cukup 6-8 jam sehari
  • Mengelola emosi dan stress

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Individu yang tidak memiliki gejala (asimtimatik) dan belum menunjukkan gejala juga dapat menularkan virus.

Hal ini berbahaya karena keduanya terlihat sehat dan baik-baik saja. Sehingga, kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang telah terinfeksi atau tidak sebelum melakukan pemeriksaan (skrining). Jadi, ada baiknya untuk tetap selalu melaksanakan protokol kesehatan untuk menjaga diri sendiri.

Bahkan orang yang terlihat sehat belum tentu tidak membawa virus. Kita boleh saja merasa sehat, namun orang lain belum tentu sesehat kita. Yuk dimulai dari diri sendiri untuk menyayangi orang terdekat. keep healthy, be happy and stay at home. (**)

Sumber :
– Dinas Kesehatan Kota Samarinda. https://corona.samarindakota.co.id
– Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) Juli 2020. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti