JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebut, lonjakan kasus positif di Indonesia dipicu masyarakat pulang kampung untuk merayakan Idulfitri atau mudik Lebaran. Sementara ada tidaknya kontribusi Corona India (varian Delta atau B1617.2) dalam penambahan kasus, hingga kini belum ada yang bisa memastikannya.
“Peningkatan penularan saat ini menurut kami sudah jelas kaitannya dengan mobilitas dan kerumunan terkait libur panjang Idulfitri. Polanya sama dengan kejadian libur panjang tahun lalu,” kata juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, seperti dikutip dari kanal YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (17/6/2021).
Salah satu indikasi mudik jadi penyebab meningkatnya kasus Corona bisa dilihat dari tren perkembangan tiap bulan. Sejak awal Februari sampai Mei 2021, lanjut Wiku, kasus Covid-19 di Indonesia menurun, ini dilihat dari tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) yang hanya dikisaran 30%. Tapi setelah mudik Lebaran, tambah Wiku, persentase BOR naik tajam.
Walau belum ada datanya, Wiku meyakini varian baru Corona asal India yang disebut-sebut lebih mudah menular, atau varian lain, kemungkinan besar menyumbang kenaikan kasus Covid-19 di Tanah Air. “Tapi perlu penelitian lebih lanjut yang menghubungkan WGS (Whole Genome Sequencing) dari varian tertentu dengan peningkatan kasus Corona,” sambung Wiku.
Sampai Kamis siang, sesuai data yang dirilis Satgas Covid-29, terjadi penambahan sebanyak 12.624 kasus positif baru. TIga besar provinsi dengan penambahan kasus terbanyak dalam sehari terjadi di DKI Jakarta sebanyak 4.144 kasus, menyusul kemudian Jawa Barat sebanyak 2.800 dan Jawa Tengah 1.752 kasus.
Untuk lingkup Kalimantan, Kaltim menjadi provinsi dengan penambahan kasus Covid-19 terbanyak yakni 177 kasus dalam sehari. Sedangkan Kalbar 144 kasus, Kalsel 93 kasus, Kalteng 85 kasus, dan Kaltara 36 kasus. (prs)
