TENGGARONG – Peningkatan kualitas dan kapasitas guru menjadi fokus dan perhatian utama yang terus dilaksanakan saat ini. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memastikan investasi jangka panjang dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal ini ditegaskan Bupati Kukar, Edi Damansyah, dalam peringatan Hari Guru Nasional 2023.
Salah satu upayanya adalah dengan menyediakan beasiswa pendidikan, seperti Beasiswa 1.000 Guru Sarjana, yang telah diumumkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2021-2026.
Ini bertujuan untuk memastikan bahwa guru-guru yang mengajar memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang keahlian mereka sebagai pendidik.
“(Latar belakang pendidikan) harus sesuai karena sangat penting; jika guru berkualitas, maka anak didiknya juga akan hebat dan cerdas,” ujar Edi setelah memimpin Apel Peringatan Hari Guru Nasional pada Sabtu (25/11/2023).
Selain itu, Edi menyatakan bahwa Pemkab Kukar sangat berkomitmen dalam peningkatan kualitas hidup gur. Salah satu langkahnya adalah mendorong guru honorer untuk menjadi tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK). Meskipun tahun ini hanya ada sekitar 200 kuota yang tersedia.
Meski demikian, Edi berharap rekrutmen tenaga PPPK dapat segera diselesaikan di Kutai Kartanegara, meskipun ada pembagian kuota secara nasional sesuai peraturan.
Dengan terpenuhinya kuota PPPK di Kukar, akan terjadi penyebaran guru yang lebih merata di 20 kecamatan, 193 desa, dan 4 kelurahan.
Bupati mengakui bahwa saat ini distribusi guru di wilayah tersebut tidak merata, dengan sebagian besar berpusat di zona tengah, sehingga masih ada kekurangan guru di beberapa lokasi, terutama di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Oleh karena itu, Pemkab Kukar bersama Dewan Pendidikan dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kukar secara bertahap merancang rencana pendidikan yang terstruktur dan terukur di wilayah ini. Diharapkan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara dapat terlaksana secara proporsional.
“Setiap tahun, kita akan mengevaluasi kemampuan pendukung biaya dan capaiannya secara jelas,” tutup Edi.
Penulis: Muhammad Rafi’i
Editor: Agus S