BONTANG – Momentum Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober tahun ini, ditanggapi Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris. Politisi Gerindra tersebut mengatakan, peringatan ini merupakan hari sakral dan merupakan fakta sejarah yang tidak bisa dinafikkan bahwa 28 Oktober 1928 silam merupakan momentum pemuda untuk mendesak dan melepaskan diri dari belenggu penjajah.
“Jika kita memetik hikmah dari sejarah itu, maka ini menjadi momentum anak bangsa menumbuhkembangkan rasa nasionalisme, persatuan, dan kebersamaan. Negara kita ini harus dijaga, dijunjung, dan dibela bersama-sama untuk masa depan anak cucu kita,” ujarnya, Selasa (27/10/2020).
Namun dirinya melihat, kondisi itu tidak sejalan dengan yang terjadi saat ini. Contohnya saja, wadah tempat pemuda berhimpun dan melahirkan kader-kader calon pemimpin bangsa bernama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) saat ini, justru terpecah belah.
Kata dia, bagaimana pemuda bisa bersatu jika visinya tidak sama dan alur fikirannya tidak ketemu. Maka cepat atau lambat menurut Agus Haris, bangsa Indonesia akan tertinggal oleh bangsa lain. “Mereka sudah ke bulan, kita masih di darat berkelahi,” sindirnya.
Maka dari itu, pada momentum Sumpah Pemuda saat ini dirinya mengajak seluruh komponen bangsa termasuk KNPI, untuk mengumpulkan ulang rasa persaudaraan bangsa, mengajak pemuda untuk bersatu padu, dan melahirkan kembali KNPI dengan semangat persatuan untuk mencetak para calon pemimpin bangsa ke depan.
“Jangan mau diombang-ambing dan diadu domba oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Biarlah yang di pusat berpecah, seharusnya yang di daerah jangan ikut-ikutan,” pesannya. (bms/adv)
