spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Misman Raih Kalpataru, PWI Kaltim Ikut Bangga

SAMARINDA – Ketua Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM) Misman, dikabarkan akan menerima penghargaan Kalpataru, 5 Juni 2023 mendatang. Penghargaan tersebut adalah prestasi dengan kasta tertinggi untuk pahlawan lingkungan di Tanah Air.

Dikabarkan, dari Kaltim hanya ada 2 yang akan menerima penghargaan. Misman akan menerima penghargaan Kalpataru bersama Yayasan Ulin dari Kutai Barat. Misman diberikan Kalpataru sebagai Perintis Lingkungan bersama 10 orang lainnya dari seluruh Indonesia. Penghargaan akan diberikan Menteri Lingkungan Hidup di Gedung Manggala Wanabhakti Jakarta.

Misman merasa bersyukur apa yang dilakukan mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Itu artinya, apa yang dilakukan selama ini tanpa pamrih mendapat apresiasi terbaik dari pemerintah. “Semoga membawa berkah bagi Kaltim,” harapnya.

Misman juga mengakui, salah satu yang memberikan dukungan adalah jajaran pengurus dan anggota PWI Kaltim. Selain itu, dukungan juga didapat dari berbagai pihak sehingga dirinya mengaku bisa bertahan untuk terus menjaga Sungai Karang Mumus.

“Alhamdulillah berkat dukungan jajaran PWI Kaltim dan wartawan sejak 2015, serta dukungan masyarakat baik perorangan maupun komunitas, kita bisa mendapat pengakuan,” katanya. Tak ketinggalan, dukungan pihak pemerintah daerah dan pihak swasta hingga kini yang terus mengalir.

“Akhirnya bisa meraih penghargaan Kalpataru Tingkat Nasional Tahun 2023. Harapannya penghargaan ini dapat mendorong kesadaran masyarakat untuk menjaga dan merawat lingkungan hidup sebagai tempat kehidupan manusia dan makhluk Tuhan lainnya,” ujarnya.

Terpisah, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim ikut berbangga dan mengapresiasi setinggi-tingginya atas perjuangan yang dilakukan wartawan senior, Misman dalam menjaga lingkungan Sungai Karang Mumus (SKM) Samarinda.

“Alhamdulillah, apa yang dilakukan Bang Misman sejak 2015 lalu akhirnya mendapatkan apresiasi tertinggi dari pemerintah pusat,” sebut Ketua PWI Kaltim, Endro S Efendi. Disebutkan, Misman merupakan wartawan senior sekaligus menjadi pengurus bidang lingkungan hidup di PWI Kaltim.

“Apa yang dilakukan Bang Misman berawal dari kegelisahannya melihat sampah yang begitu menumpuk di SKM, di dekat tempat tinggalnya,” kata Endro. Saat itu, terjadilah diskusi bagaimana agar sungai tersebut bersih.

“Ya sudah, kita bersihkan saja pelan-pelan semampunya, insya Allah akan membuahkan hasil,” ajak Endro. Ternyata, hal tersebut juga didukung para pengurus PWI Kaltim lainnya. Sebagai legalitas, kemudian dibentuklah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Memungut Sehelai Sampai Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM) yang sekretariatnya pun berada di kantor PWI Kaltim.

“Ternyata Bang Misman benar-benar melakukannya. Setiap hari bergelut dengan warga setempat memungut sampah di SKM,” sebut Endro.

Kekuatan media sosial tentu ikut mendukung gerakan tersebut. Setiap hari, aksi tersebut diunggah di media hingga akhirnya perlahan-lahan menarik perhatian masyarakat dan berbagai pihak. Setelah 8 tahun kemudian, penghargaan Kalpataru tentu menjadi titik awal perjuangan yang patut diapresiasi.

“Di awal gerakan ini, PWI Kaltim pertama kali memberikan penghargaan. Disusul kemudian dari berbagai instansi pemerintah hingga sampai diusulkan ke Kementerian Lingkungan Hidup,” pungkasnya. (MK)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti