BONTANG – Wali Kota Bontang Basri Rase meminta Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) untuk terus mengawasi stok minyak goreng yang masuk ke Bontang.
Dengan adanya kontrol yang rutin, menurut Basri, akan memudahkan pemerintah mencari penyebab kelangkaan minyak goreng, yang hingga kini masih dikeluhkan masyarakat.
Basri Rase menegaskan, tidak ada kompromi bagi pedagang atau distributor nakal yang kedapatan memainkan harga dan melakukan penimbunan minyak goreng.
“Apalagi ini mau masuk puasa (Ramadan). Saya akan sampaikan ke Diskop kalau ada yang kedapatan menimbun dan segala macam, tindak tegas,” katanya.
Disebutkan, dalam tiap operasi pengawasan ketersediaan minyak goreng, pemerintah akan selalu menggandeng kepolisian untuk melakukan pengawalan.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak melakukan panic buying dengan membeli minyak goreng melebihi dari yang dibutuhkan.
“Kepolisian akan terus dilibatkan. Harus sering dikontrol khususnya distributor penyalur minyak goreng kemasan, jangan sampai terulang kasus seperti kemarin (oknum pegawai gudang diduga menyalahgunaan distribusi minyak goreng). Jadi masyarakat tidak perlu panik,” sambungnya.
Sementara Kapolres Bontang AKBP Hamam Wahyudi mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab langkanya minyak goreng di pasaran. Adanya keterlibatan polisi, lanjut Kapolres, setidaknya membuat distributor berpikir dua kali untuk melakukan penyelewengan.
Terlebih, beredar kabar di pasaran banyak oknum pedagang yang menjual harga minyak goreng kemasan yang cukup tinggi.
“Kalau ketemu indikasi permainan harga atau penyelundupan kami tidak segan untuk menindaknya. (ahr)