spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Minim Data Medis, Guru Balikpapan Disimpulkan Meninggal Bukan Akibat Vaksinasi

BALIKPAPAN – Teka-teki kematian Muhammad Azmi Ramadhan, mulai terjawab. Lelaki 25 tahun itu dipastikan meninggal dunia bukan karena vaksin Covid-19. Hal itu diketahui setelah penyelidikan kematian Azmi yang digelar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Balikpapan rampung.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan, Andi Sri Juliarty, membeberkan hasil investigasi kasus tersebut. Dijelaskan, penyelidikan kasus berjalan sulit. Pasalnya,  data mengenai riwayat kesehatan Azmi semasa hidup sangat minim.

Hasil rontgen dan tes polymerase chain reaction (PCR) mendiang Azmi, sebut Dio, panggilan Andi Sri Juliarty, tidak ada. Hal itu dikarenakan ketika Azmi masuk rumah sakit sudah dalam kondisi kritis. Sehingga pihak medis tak sempat melakukan pemeriksaan mendalam.

“Tidak sempat di-rontgen dan PCR karena waktu kejadian kondisi almarhum sudah memburuk,” beber Dio yang juga kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Jumat (11/6/2021).

Satu-satunya petunjuk hanyalah keterangan orangtua Azmi yang menyebut anaknya menderita demam dan batuk. Dari keterangan tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan yang bekerja sama dengan Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) menyimpulkan, Azmi meninggal karena penyakit bawaan, bukan karena vaksin Covid-19.

Hanya saja, Dio membenarkan, Azmi meninggal setelah divaksin Covid-19. Kondisi itu disebut koinsiden atau kebetulan. Tapi, ditegaskannya antara vaksin dengan penyakit adalah dua hal berbeda. “Artinya, kejadian yang terjadi setelah adanya vaksinasi,” ucapnya.

Meski demikian, dia membantah Azmi disebut divaksin Covid-19 dalam kondisi sakit. Menurutnya, soal guru honorer di SMP 17 Balikpapan itu sedang sakit hanyalah keterangan orangtuanya. Tidak ada bukti menguatkan Azmi sakit saat divaksin.

Penguat Azmi sehat saat divaksin adalah soal permintaan vaksinasi. Azmi disebut memenuhi vaksinasi Covid-19 di puskesmas atas undangan sekolahnya. Tidak mungkin, kata Dio, instansi mengundang vaksinasi kepada orang sakit. Karena hal itu sudah menjadi standar operasional prosedur vaksinasi Covid-19. “Jadi, kalau orang ke tempat faskes itu orang sehat sesuai undangan,” katanya

Diberitakan sebelumnya, Azmi disuntik vaksin Sinovac dosis pertama di Puskesmas Karang Joang pada Selasa (18/5/2021). Menurut Surati, ibunda Azmi, putranya sedang sakit batuk berdahak saat divaksin. Keesokan harinya, suhu tubuh Azmi tiba-tiba meningkat drastis.

Empat hari setelah divaksin, Azmi kembali ke Puskesmas Karang Joang untuk memeriksa kesehatannya. Pihak medis mendiagnosis Azmi menderita demam dan memberikan vitamin serta parasetamol. Meski telah mengonsumsi obat kondisi Azmi terus memburuk.

Lantaran tak kunjung membaik, Azmi dibawa ke RSUD Beriman pada Rabu (26/5/2021) malam. Akan tetapi, di rumah sakit milik pemerintah itu, pria yang tinggal di Kilometer 15, Balikpapan Utara, itu mengembuskan napas terakhirnya. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.