SAMARINDA– Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyatakan bahwa potensi wirausaha muda di Indonesia sangat tinggi. Sehingga sejumlah kemudahan harus diberikan agar tingkat wirausaha muda tumbuh. Hal tersebut disampaikannya dalam Kuliah Penumbuh minat yang diselenggarakan bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), yang digelar di sebuah hotel di Samarinda, Kamis (7/4/2022).
Hetifah memaparkan, 81 persen pemuda memiliki minat untuk berwirausaha. Namun terjadi ketidakcocokan data dimana hanya 8 persen pemuda yang memiliki usaha atau bisnis. Belum lagi mengingat dampak pandemi terhadap wirausaha, hampir 80 persen wirausaha muda melaporkan terdampak negatif karena pandemi Covid-19. Tercatat 21 persen bisnis wirausaha muda berhenti karena pandemi dan 33 persen mengalami penurunan omzet yang signifikan.
Padahal, menurut politisi Golkar ini, Indonesia diprediksi akan menjadi negara nomor satu di ASEAN dengan ekonomi digital tertinggi. Pada tahun 2025, diprediksi valuasi digital Indonesia mencapai USD 150 juta atau sekitar Rp 2.040 triliun. Pada tahun 2030 diperkirakan akan ada 27 persen wirausahan muda dengan industri baru.
Untuk mewujudkan hal tersebut, wirausaha muda harus diberikan berbagai kemudahan seperti dalam permodalan dan urusan birokrasi.
“Jadi dari sisi pengaturan misalnya untuk mengurus perizinan, atau aturan lainnya. Jadi kita permudah. Ini juga kita ciptakan sumber pembiayaan alternatif bahkan hak kekayaan intelektual bukan tidak mungkin sedang diperjuangkan bisa menjadi bagian dari polatera,” terangnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Ni’am Sholeh memastikan pihaknya berkomitmen untuk mengaktualkan seluruh potensi wirausaha muda. Menurutnya, dengan beberapa tahap mulai dari kesadaran akan potensi wirausaha, pendampingan kepada wirausaha muda, meminimalisasi barrier (penghalang) untuk membuka usaha seperti akses modal dan memperpendek birokrasi, hingga menyiapkan skema kerja sama. Maka tingkat wirausaha muda akan tumbuh.
“Artinya tidak ada lagi penghalang untuk pemuda ketika mau melakukan wirausaha. Undang-undang Ciptaker itu kan salah satu maksudnya memperpendek rentan kendali dan memberikan kemudaha,” terangnya.
Sementara Wakil Walikota Samarinda Rusmadi Wongso mengungkapkan, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan kewirausahaan. Ia menjelaskan bahwa banyak tempat yang berpotensi menciptakan wirausaha baru seperti di Citra Niaga. Saat ini Pemkot Samarinda tengah melakukan perencanaan untuk melakukan sejumlah perbaikan di Citra Niaga, untuk kembali meramaikan salah satu ikon Samarinda yang pernah mendapatkan penghargaan Agakhan itu.
“Kemarin situasinya di pandemi covid-19 yang tadinya citra niaga sepi, di awal 2021 sudah rame. Tiba-tiba Covid tinggi, akhirnya turun lagi (sepi). Minggu lalu kita sudah mulai untuk kembali mengajak anak muda untuk menempati kios yang tadinya kosong untuk berwirausaha,” terangnya.
Selain itu Pemkot Samarinda juga melakukan upaya untuk meningkatkan ekosistem parawisata dan ekonomi kreatif Kota Tepian. Salah satunya dengan memanfaatkan potensi sunga mahakam.
“Kedepan paket wisata dengan susur sungai mahakam, kemudian dermaganya kita perbaikin dalam perencanaan sudah. Kerjasama juga sudah kita tawarkan, mudahan tidak butuh waktu lama,” pungkasnya. (eky/adv)