SAMARINDA – Upacara Peringatan Ke-79 Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi momen bersejarah yang menegaskan terwujudnya mimpi besar rakyat Kaltim.
Mimpi ini, yang diabadikan dalam Monumen Kapsul Waktu pada tahun 2015, berhasil diwujudkan jauh lebih cepat dari yang diharapkan, yaitu pada tahun 2085.
Rangkaian perayaan ini menjadi simbol bahwa salah satu dari tujuh mimpi rakyat Kaltim, yakni menjadi ibu kota negara, kini telah menjadi kenyataan.
Tujuh mimpi tersebut dirangkum di era kepemimpinan mantan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak.
Selain menjadi ibu kota negara, mimpi lainnya termasuk menjadikan Kaltim sebagai paru-paru dunia, membentuk masyarakat Kaltim yang cerdas, profesional, dan beradab, membangun infrastruktur yang modern dan ramah lingkungan, memanfaatkan sumber daya alam untuk kesejahteraan rakyat, serta membangun masyarakat yang agamis dan berbudaya.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, menyatakan rasa syukur dan terima kasihnya atas suksesnya rangkaian acara tersebut, yang berlangsung dalam kondisi cuaca yang mendukung.
“Alhamdulillah, atas nama Pemerintah Provinsi dan rakyat Kaltim, kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang luar biasa kepada Bapak Presiden dan jajaran Otorita IKN,” ujarnya.
Beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju yang hadir juga memberikan pandangan mereka. Menteri BUMN, Erick Thohir, menyatakan bahwa Ibu Kota Nusantara memiliki “aura kebaikan dan aura harapan,” sementara Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya kesiapan Kaltim dalam menyediakan pangan dan menjadi mitra strategis IKN.
Mantan Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi, mengingatkan generasi muda Kaltim untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi peluang besar yang muncul dengan hadirnya IKN.
Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, juga mengungkapkan rasa bangganya atas upacara bersejarah ini, yang menurutnya menjadi momentum penting bagi Kaltim untuk mendukung tema HUT Kemerdekaan tahun ini, “Nusantara Baru Indonesia Maju.” (han)
Penulis: Hanafi
Editor: Agus S
