spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Miliki 111 Air Terjun Tersebar di 16 Kecamatan, Kubar Kini Dijuluki “Negeri 1.000 Jantur”

KUTAI BARAT – Pemerintah daerah (Pemda) Kutai Barat melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Barat (Kubar) telah meresmikan julukan baru bagi Kutai Barat. Yaitu “Negeri 1.000 Jantur” atau Negeri 1.000 Air Terjun.

Kepala dinas pariwisata Kubar Yuyun Diah Setyorini mengatakan, julukan ini merujuk pada kekayaan alam Kutai Barat yang memiliki ratusan jantur atau air terjun di berbagai kampung.

“Berdasarkan pendataan kita di tahun 2023, ada sebanyak 111 jantur yang tersebar di 16 kecamatan dan 190 kampung. Jika kita mendata lagi lebih mendalam, maka akan terdapat lebih dari data yang ada sekarang,” kata Yuyun saat launching “Kutai Barat Negeri 1.000 Jantur” pada hari Senin (1/4/2024) lalu di Gedung Aji Tullur Jejangkat (ATJ), Komplek Perkantoran Pemkab Kubar.

Yuyun menerangkan, dengan branding baru ini diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kutai Barat.

Menurutnya, julukan “Kutai Barat Negeri 1.000 Air Terjun” juga akan jadi nilai jual tersendiri bagi Kutai Barat yang kini menjadi penyangga Ibu Kota Negara (IKN) di provinsi Kaltim ini.

”Yang pasti target kita adalah meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara ke Kutai Barat, khususnya sebagai persiapan Kutai Barat menyongsong kedatangan IKN yang akan pindah, itu sebagai salah satu langkah antisipasi kami,” jelas Yuyun.

Dinas pariwisata lanjut Yuyun, akan terus mempromosikan kekayaan wisata ini ke luar daerah bahkan mancanegara. Namun yang tidak kalah penting, masyarakat lokal khususnya pengelola objek wisata diminta untuk menata area wisata. Baik dari sisi kebersihan, akses maupun faslitas pendukungnya.

“Harapan kami ada kerja sama dari semua pihak bahwa untuk pengembangan pariwisata khususnya terhadap jantur-jantur yang ada di Kutai Barat masih banyak yang perlu ditangani dengan serius. Khususnya aksebilitas dan infrastruktur masih sangat kurang,” ujarnya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Bupati Kubar FX Yapan menyambut positif adanya peluncuran julukan baru yang diinisiasi Dinas Pariwisata tersebut.

Menurut Yapan, kekayaan wisata di Kutai Barat terdiri dari wisata alam dan wisata budaya. Dari sisi budaya, sudah banyak yang menjadi daya tarik wisatawan. Karena banyak peninggalan budaya dan tradisi yang masih dipertahankan masyarakat setempat.

Sementara wisata alam, khususnya air terjun juga tidak kalah menarik. Untuk itu pemerintah akan fokus membangun infrastruktur pendukung. Baik akses jalan maupun sarana prasarana lainnya.

”Kita punya air terjun banyak sekali, makanya saya minta pariwisata launching itu. Dan kita juga akan membangun infrastruktur ke lokasi air terjun itu supaya mudah diakses,” katanya.

Selain untuk pariwisata, air terjun lanjut Yapan bisa dikembangkan jadi pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

”Seperti di kecamatan Bongan itu ada air terjun yang tingginya hampir 100 meter. Nah itu kita mau siapkan infrastrukturnya, apalagi ini mau pindah IKN,” ucapnya.

Adapun sejumlah nama air terjun atau jantur di Kutai Barat yang cukup terkenal yakni, jantur Inar terletak di Kampung Terajuk dan jantur Mukuq di Temula Kecamatan Nyuatan.

Lalu jantur Dora di Kampung Balok Asa Kecamatan Barong Tongkok, jantur Tebati di Kampung Melapeh Lama, jantur Mapan serta jantur Tabalas di Kampung Linggang Melapeh Kecamatan Linggang Bigung.

Kemudian ada jantur Sewet yang berlokasi di Kampung Baloq Asa, Kecamatan Barong Tongkok, jantur Gemuruh di Kampung Sekolaq Darat, Kecamatan Sekolaq Darat serta jantur Atai di Kampung Melapeh Lama Kecamatan Linggang Bigung.

Pewarta : Ichal
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti