PENAJAM – PPU Mods Mayday 2022 berlangsung meriah. Ini ditandai dengan banyaknya atensi dari warga Penajam Paser Utara, maupun peserta yang datang dari berbagai daerah.
Ratusan peserta menggunakan skuteris klasik dan matik, bergerak mulai dari Kedai Sekopian Babulu menuju Maccarinna Cafe di Penajam. Iring-iringan yang tersusun rapi itu dikawal mobil patroli Satlantas Polres PPU.
Begitu sampai di lokasi utama, rombongan langsung disambut sajian musik dari band lokal, D’Tuans, Monalisa October Phobia dan Marakamanta. Selain menikmati lantunan musik, peserta dan pengunjung disuguhi bazzar trifting.
Ketua Panitia PPU Mods Mayday 2022, Robbi Syai’an menjelaskan, ini adalah gerakan sekaligus festival berpilar utama motor skuter. Acara ini dikolaborasikan dengan musik dan fashion berlatarbelakang sub-budaya mods atau yang lebih dikenal sub-kultur mods.
“Selain sebagai aksi solidaritas dari teman-teman kaum buruh dan pekerja. Dengan berkendara bersama, dengan fashion dan musik, kita menghilangkan semua perbedaan,” ujarnya, Sabtu (28/5/2022).
Meski baru dua kali digelar, antusiasme peserta maupun pengunjung tergolong luar biasa. Terlihat dari skuterist yang ambil bagian bukan hanya berasal dari PPU tapi juga Kabupaten Paser, Balikpapan, dan Samarinda. “Kalau dari catatan registrasi, lebih dari 150 peserta yang hadir,” jelasnya.
Lewat kegiatan ini, sambung Robbi, anak muda di PPU khususnya Komunitas SavePPU sebagai tuan rumah acara, berkeinginan mengenalkan PPU dengan cara sedikit berbeda. Maka dari itu, pengendara diajak berparade sejauh 45 kilometer dari wilayah selatan ke utara. “Harapannya kegiatan ini bisa disikapi positif oleh masyarakat, dan rutin digelar setiap tahunnya,” pungkasnya. (sbk)