spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Menyoal Pemadaman Listrik, Madri Desak Pemkab Berau Tegas terhadap PLN


TANJUNG REDEB – Pemadaman listrik secara bergilir kembali terjadi. Hal tersebut tentu menuai sejumlah kritikan dari kalangan masyarakat.

Menanggapi persoalan itu, Ketua DPRD Berau, Madri Pani menilai PLN tidak maksimal melayani fasilitas kelistrikan untuk masyarakat. Meskipun sebelum mengklaim bahwa surplus dan penambahan mesin pembangkit.

Dirinya pun mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk bersikap lebih tegas terhadap PLN. Terlebih, kepala daerah adalah pengambil kebijakan tertinggi.

“Kami dari dewan hanya berharap kepala daerah bisa lebih tegas dan memberikan peringatan kepada PLN untuk membenahi pelayanannya,” ujarnya.

Dia meminta agar bupati dapat memberi ketegasan kepada PLN untuk memastikan mesin yang digunakan adalah mesin yang layak.

“Kalau mesinnya sudah tidak layak dan sering terjadi kerusakan, tolong tegaskan ke PLN untuk mengganti dengan mesin yang lebih layak. Supaya tidak sering-sering terjadi kerusakan yang menyebabkan pemadaman listrik masyarakat,” pintanya.

Lanjut Madri, pemadaman listrik tersebut sangat merugikan masyarakat, terutama bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pasalnya, ketika terjadi pemadaman listrik dalam kurun waktu yang cukup lama, banyak UMKM yang merugi karena tidak bisa berjualan tanpa adanya tunjangan listrik. Belum lagi, jaringan telekomunikasi yang ‘hancur’ disaat bersamaan dengan padamnya listrik.

“Kebanyakan UMKM ini kan mengandalkan media sosial. Tapi kalau mati lampu, jaringan internet ikut kacau. Otomatis mereka tidak bisa promosi atau menerima pesanan online,” ucapnya.

Selain itu, politikus NasDem ini juga meminta agar PLN melakukan pemadaman listrik sesuai dengn jadwal yang disebarluaskan ke masyarakat. Jadwal pemadaman juga diminta untuk dibagikan beberapa jam sebelum listrik dipadamkan.

“Jangan sudah padam baru ada pemberitahuan dan jadwalnya. Sama saja bohong. Karena jadwal pemadaman itu fungsinya supaya masyarakat bisa bersiap-siap, mengisi baterai handphone, masak nasi atau melakukan aktivitas yang harus menggunakan listrik sebelum akhirnya listrik padam,” tuturnya. (adv/dez)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti