BONTANG – Nol emisi karbon menjadi target yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Dalam KTT COP 26 Glasgow, Indonesia diamanatkan untuk menjadi negara pelopor nol-emisi karbon. Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, menyampaikan dalam acara B20 Indonesia, bahwa Pertamina siap berkontribusi melalui tiga hal untuk mencapai target tersebut.
“Pertamina mendukung program pemerintah untuk mencapai net-zero emissions di tahun 2060 dan yang medium term-nya adalah menurunkan karbon emisi di tahun 2030 itu antara 29%-41%. Untuk mewujudkan hal tersebut, tiga hal yang dilakukan, yaitu innovation, inclusivity, dan collaboration,” ujar Nicke belum lama ini.
Oleh karena itu, Badak LNG selaku anak perusahaan Subholding Upstream Pertamina, menandatangani Nota kesepahaman atau Memory of Understanding (MoU) dengan Pertamina Foundation terkait program Blue Carbon Initiative di wilayah kerja Badak LNG.
“Program Blue Carbon Initiative akan meneruskan pencapaian PT Badak LNG terhadap pelestarian lingkungan melalui 11 PROPER Emas. Hal ini sekaligus mendukung program pemerintah dalam penurunan emisi karbon. PT Badak LNG siap mendukung program Blue Carbon Initiative,” ujar President Director & CEO PT Badak LNG Gema Iriandus Pahalawan saat penandatanganan, Selasa (12/04) lalu.
Gema berharap MoU dapat segera ditindaklanjuti dengan langkah nyata. Ditargetkan akan dilaksanakan penanaman 60.000 pohon daratan di dalam area Badak LNG.
Sementara itu, President Director Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari menekankan manfaat program Blue Carbon Initiative di wilayah hutan Bontang. “Program ini akan memberikan manfaat pengurangan emisi karbon dari penanaman pohon, juga keanekaragaman hayati endemik berupa Bekantan dan fauna langka. Selain itu juga akan memberikan manfaat pemberdayaan bagi masyarakat sekitar Bontang,” tutup Agus. (mk)