Beranda OPINI Meningkatkan Kesadaran Millenial Memahami Keberagaman Kebudayaan Lewat Komunikasi Multikultural di Era New...

Meningkatkan Kesadaran Millenial Memahami Keberagaman Kebudayaan Lewat Komunikasi Multikultural di Era New Normal

0
Mohammad Irgi Hafizh Fahrezy

Dimasa pandemi Covid 19 ini seluruh tatanan masyarakat diseluruh dunia berubah akibat penyebaran virus yang begitu cepat dan mengharuskan setiap orang agar tetap dirumah untuk mencegah penularan wabah virus yang meluas.

Sekolah, kantor, dan tempat beribadah pun dianjurkan untuk dilakukan dirumah saja terkecuali untuk kepentingan yang mendesak atau kegiatannya tidak bisa dilakukan dari rumah.

Seiring berjalannya waktu pemerintah membuat kebijakan New Normal atau membuat kebiasaan dan perilaku baru untuk menyesuaikan keadaan di masa pandemi Covid 19 agar tetap menjaga produktivitas.

Dengan membudayakan hidup bersih, rutin mencuci tangan pakai sabun, memakai masker saat keluar rumah, menghindari kerumunan dan menjaga jarak aman dengan orang sekitar menurut Achmad Yurianto (Jubir Penanganan Covid 19).

Diberkakukannya New Normal tentu membuat kebiasaan-kebiasaan sebelumnya ditinggalkan dan menerapkan kebiasaan baru yang harus wajib dilakukan demi mencegah terkena virus Covid 19.

Dengan adanya kebijakan New Normal tentu tidak hanya memberikan dampak positif saja tetap ada dampak negatifnya salah satunya penggunaan internet yang terus meningkat untuk memenuhi rasa kebosanan yang muncul akibat turunnya interaksi dan konektivitas antar sesama.

Dengan berlangganan aplikasi streaming dan menonton film barat, drakor, kpop, anime jepang sehingga memiliki efek lainnya yaitu lupa dengan waktu dan pentingnya belajar terutama tentang pemahaman keberagaman kebudayaan secara pembelajaran maupun edukasi.

Walaupun dari menonton film, drakor dll kita bisa mengetahui kebudayaan luar itu seperti apa tapi kadang kebanyakan orang mengesampingkan pemahaman itu. sehingga memungkinkan apabila mendapati suatu kondisi yang tidak sesuai maka terjadinya Culture Shock.

Cegar budaya atau Culture Shcok adalah kegelisahan, cemas, bingung dan perasaan yang dialami apabila seseorang tinggal dalam kebudayaan yang berlainan sama sekali, seperti ketika berada di negara asing atau diluar daerah.

Disinilah perlunya menyadarkan kepada kaum millenial maupun setiap orang tentang pentingnya membuka wawasan dan pengetahuan mengenai kebudayaan melalui komunikasi multikultural.

Dengan melihat kenyataan yang ada fitrah manusia memiliki perbedaan mulai dari sifat,Bahasa, ras, agama, makanan dan budaya yang berbeda, Kebudayaan diciptakan oleh pikiran manusia. Setiap orang hidup dalam lingkungan sosial budaya tertentu, dan budaya tersebut selalu menegakkan nilai-nilai sosial budaya yang diterima oleh anggota masyarakat.

Kekuatan nilai dan semua sumber daya sosial budaya membentuk dan mempengaruhi perilaku individu dalam berinteraksi maka peran komunikasi sangat vital didalamnya dalam membentuk makna yang sama agar tidak terjadi namanya Miss Communication.

Dalam berkomunikasi dengan konteks komunikasi Multikultural (lintas budaya) ini adalah sebuah komunikasi antar budaya baik dalam ras, etnik atau perbedaan sosio ekonomi menurut (Stewart L. Tubss).

Dari proses komunikasi tersebut banyak ditemui masalah atau hambatan-hambatan berupa stereotyping, Etnosentrisme, Diskriminasi dari keberagaman tersebut dengan adanya perbedaan budaya akan mempengaruhi persepsi juga cara berpikir bahkan dapat memunculkan konflik misalnya dalam menggunakan Bahasa, lambang, norma, dan lain sebagainnya. Padahal perlu disadari syarat terjalinnya suatu hubungan itu tentu harus adanya saling pengertian satu sama lain serta pertukaran informasi atau makna dengan lainnya.

Peran komunikasi sangat begitu penting dan tidak dapat dipisahkan, didalam sebuah kebudayaan terkandung sebuah makna yang ingin disampaikan kepada masyarakat yang dimana sebuah kebudayaan pasti menggambarkan identitas, tempat dan ciri-ciri kebudayaan tersebut.

Dengan adanya komunikasi multikultural bisa lebih memahami, dan mengerti tentang keberagaman kebudayaan yang ada. sehingga dapat saling menghargai dan menghormati segala perbedaan yang ada dan mencapai kesejahteraan bersama.

Di Era New Normal ini tidak membatasi kita untuk belajar mengenai keberagaman kebudayaan melalui komunikasi multikultural. Dengan kemajuan teknologi internet memiliki kemampuan menembus geografis bukanlah jadi penghalang.

Di Era Globalisasi  ini bisa dilakukan dengan efektif dan efesien melalui online learning dengan komunikasi virtual atau daring menggunakan aplikasi online meeting yang mudah didapatkan atau secara gratis, serta begitu banyak online learning melalui webinar yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi atau institusi terkait diluar maupun didalam negeri yang mengangkat tema tentang keberagaman dan komunikasi multikultural yang langsung dipaparkan oleh para cendekiawan yang berkompeten dibidangnya.

Para generasi millenial sangatlah diharapkan untuk menjadi Agen of Change dengan pemikiran kreatif dan inovatif bakal mampu mengubah perubahan yang lebih baik lagi disegala bidang terutama dalam bidang keberagaman kebudayaan dan dalam ilmu komunikasi.

Dapat ditekankan mempelajari serta memahami keberagaman kebeduayaan itu perlu melalui komunikasi multicultural sebab perlu adanya saling pengertian dan pemahaman dengan segala perbedaan agar bisa saling menghormati agar tidak terjadinya kesapalahpahaman yang fatal. (**)

Referensi :

  • https://www.kompasiana.com/gerardchristianreynaldi/5f5ced43d541df502b0a6243/pentingnya-komunikasi-antar-budaya-dalam-menyikapi-keberagaman-bahasa
  • https://www.kompasiana.com/dpradsa/5f5de515097f36097c0db932/komunikasi-antar-budaya-dan-keberagaman-budaya
  • https://www.kompasiana.com/shinta20295/5b8ab291677ffb1c1e38bfa2/ini-yang-mesti-dilakukan-generasi-milenial-terhadap-warisan-budaya-bangsa-indonesia

Oleh : Mohammad Irgi Hafizh Fahrezy; Program Studi S1 Ilmu Komunikasi, Universitas Mulawarman

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version