MAHULU – Wisata di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) terbilang banyak, terutama wisata budaya dan wisata alam. Potensi wisata tersebut tak terkalahkan dari daerah lainnya karena memiliki daya tarik sendiri.
Namun, dalam pengelolaan potensi wisata tersebut, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Mahulu masih dihadapkan dengan banyak kendala. Terutama aksesibilitas yang masih sulit dijangkau oleh para wisatawan.
Hal ini diungkapkan Kepala Disparpora Mahulu, Yason Liah, kepada Media Kaltim melalui pesan singkat, Sabtu (15/6/2024).”Yang jadi persoalan di Mahulu ini sebenarnya terkait akses jalan menuju tempat wisata,” ujarnya.
Yason menjelaskan, dalam pengelolaan potensi wisata di Mahulu, sangat diperlukan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah hingga pusat, terutama dukungan anggaran. Dukungan dari pihak swasta dan masyarakat umum juga sangat diperlukan.
“Potensi wisata kita memang banyak, tapi dalam pengelolaannya diperlukan dukungan dari semua stakeholder terkait, baik dari kabupaten, provinsi, maupun pusat,” tambah Yason.
Saat ini, upaya yang dilakukan Disparpora Mahulu adalah pendekatan dengan seluruh pemerintah desa atau kampung, serta pembinaan terhadap seluruh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di seluruh kecamatan dan desa.
Selain itu, Disparpora Mahulu juga giat dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), baik bagi pihak pengelola maupun pemandu wisata. Menurut Yason, dalam pengembangan sektor wisata diperlukan SDM yang mumpuni, termasuk pemandu wisata arung jeram yang memiliki tingkat risiko cukup tinggi.
Dengan upaya tersebut, diharapkan semua potensi wisata di Mahulu dapat dikelola dengan baik sehingga meningkatkan daya tarik pengunjung.
“Kita harapkan bisa saling mendukung. Apalagi di desa-desa atau kampung mereka juga punya anggaran dalam mengembangkan semua sektor pembangunan, termasuk sektor pariwisata,” tutup Yason.
Pewarta: Ichal
Editor: Agus S
