SETIAP ANAK memiliki bakat dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yang dibawa sejak lahir dan bakat merupakan potensi yang ada dalam diri masing-masing anak yang biasanya merupakan kemampuan orangtua yang menurun pada anaknya, namun bisa jadi bakat tersebut muncul secara alami dan bukan karena faktor keturunan. Sementara minat adalah kecenderungan ataupun keinginan anak terhadap sesuatu yang ia sukai.
Nah, sebagai orang tua tentu penasaran ingin mengetahui bakat dan minat apa saja yang dimiliki anaknya. Bisa jadi mungkin orang tua ingin mengarahkan anaknya sebaik-baiknya dan dapat dimaksimalkan seiring tahap perkembangan dan pertumbuhan anak. Perlu digaris bawahi bahwa setiap anak memiliki bakat yang berbeda dengan anak lainnya.
Untuk orangtua agar mengetahui bakat dan minat pada anak sejak dini, ada beberapa hal yang perlu diamati yakni :
1. Kebiasaan dan kegemaran anak
Orangtua dapat mengetahui minat dan bakat anak dengan cara mengamati kegemaran anak akan sesuatu maupun kebiasaannya sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari kesenangan anak merupakan minat anak itu sendiri. Dari beberapa minat yang ditunjukkan oleh anak itulah orangtua dapat melihat bakat anak ada pada bidang apa.
Jika sudah mengetahui bakat anak, maka orangtua dapat mengarahkannya untuk mendalami bakatnya tersebut dan mencari sarana yang tepat agar bakat tersebut dapat berkembang dan terasah dengan baik oleh Pembina/pelatih yang tepat.
2. Mengeksplorasi kemampuannya
Kiat lain, orangtua akan menemukan minat dan bakat anak adalah dengan membiarkan anak mengeksplorasi kemampuannya dengan cara mencoba berbagai hal yang berbeda. Apresiasilah keinginan anak saat ia hendak mencoba sesuatu yang baru karena itu merupakan caranya dalam menemukan bakat terpendamnya. Yang dapat orangtua lakukan adalah mendukung, mengarahkan dan tidak lupa mengawasi dengan baik. Hindari menuntut anak, agar penemuan bakat yang dialami anak lebih alami dari diri mereka sendiri.
3. Membangun komunikasi positif
Jalinlah dengan baik hubungan orangtua dan anak sudah semestinya agar memiliki komunikasi yang baik. Membangun komunikasi yang positif dapat ditandai dengan pemilihan kalimat positif yang memotivasi anak. Sehingga anak akan merasakan dukungan orangtua dalam segala kegiatannya. Dari komunikasi yang baik dan positif orangtua akan mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus orangtua lakukan untuk mengarahkan dan mendorong minat dan bakat anak.
4. Kebebasan memilih
Orang tua sering merasa lebih paham dengan anaknya sehingga, meminta anaknya untuk menggeluti suatu aktivitas tanpa berkomunikasi terlebih dulu. Jika hal itu dilakukan bisa membuat anak semakin sulit menemukan bakatnya. Berikan kebebasan anak untuk memilih dan melakukan hal yang anak sukai, selama hal tersebut dalam tahapan wajar dan memiliki dampak positif untuk anak. Seiring waktu bakat dan minat akan muncul dengan alami.
5. Perkenalkan anak dengan berbagai bidang
Perkenalkan anak dengan banyak bidang seperti seni, olahraga, teknologi, digital, beladiri, dan lainnya. Dengan anak mengenal banyak hal dan meningkatkan peluang untuk menemukan ketertarikannya. Bakat mencakup hal yang sangat luas. Tidak semua anak berbakat memiliki bakat akademis, seperti halnya kebanyakan orangtua menilai anak pintar/berprestasi dari rangking di bidang akademik di sekolah saja. Karena hal itu keliru untuk memotivasi anak.
6. Berkonsultasi dengan guru
Lakukan konsultasi dengan guru-guru di sekolah terutama dengan wali kelas. Kemungkinan besar wali kelas memiliki informasi-informasi khusus tentang kebiasaan setiap muridnya, mulai dari pelajaran yang disukai anak, kelemahan anak dalam proses pembelajaran, bagaimana cara bersosialisasi anak,minat anak dan perilaku anak. Diskusikan dengan terbuka agar orangtua dapat melihat bakat tersembunyi pada diri anak.
7. Mengikutkan anak dalam berbagai perlombaan
Alangkah baiknya apabila orangtua dapat mengajak anak untuk berpartisipasi dalam berbagai perlombaan. Dengan mengikuti berbagai macam perlombaan maka orangtua akan dapat melihat minat dan bakat anak. Perlombaan dengan hasil terbaik yang ditunjukkan anak menandakan ia berbakat dalam bidang tersebut. Tetapi jangan lupa untuk selalu meminta persetujuan anak saat hendak mendaftarkannya pada suatu perlombaan. Apabila anak tidak berminat maka tidak perlu memaksanya. Jika anak belum berhasil, teruslah dimotivasi agar anak dapat berlatih.
8. Hargai Proses Anak
Setiap anak adalah hebat dan bintang, perlu diasah agar tetap cemerlang. Sehingga hargai proses yang ada dan alami juga jangan dipaksakan. Arahkan dengan kata-kata yang baik dan memotivasi, agar anak terus bersemangat dalam menggali potensi diri mereka. Hingga kelak dengan potensi /bakat yang dimilikinya dapat bermanfaat untuk dirinya, keluarga, dan masyarakat sekitarnya. (**)
Catatan oleh : Muthi’ Masfu’ah, A.Md, CN. NLP
(Direktur Pelaksana Harian Yayasan RK Salsabila, Penulis dan Koordinator Abi Literasi Kaltim)