spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Mengabdi Puluhan Tahun Baru Diangkat, Cerita Guru Honorer Jadi P3K

TENGGARONG– Listiani, wanita 51 tahun, asal Kecamatan Kota Bangun, akhirnya menikmati buah kesabarannya sebagai guru honorer di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kota Bangun. Tepat pada Selasa (14/6/2022), dia menerima selembar kertas yang mencantumkan namanya sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K), setidaknya untuk 5 tahun kedepan.

Listiani adalah satu dari 685 lulusan P3K Provinsi Kaltim tahap pertama, setelah dia mengikuti serangkaian rekrutmen dan tes di tahun 2021.

Kesabaran Listiani memang sudah teruji. Selama 21 tahun, dia mengabdi sebagai guru honorer. Dimulai dengan mengajar di beberapa Sekolah Menengah Pertama (SMP) selama 15 tahun, dilanjutkan 6 tahun terakhir di SMKN 1 Kota Bangun.

“Dulu mengajarnya pindah-pindah, tidak satu sekolah saja, kalau di SMP itu ada beberapa dan SMK,” cerita Listiani, Selasa (17/6/2022).

Hati kecil Listiani menginginkan dia diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Alasannya, selain puluhan tahun sudah mengabdi, wanita yang menyandang gelar sarjana ini sudah mengantongi sertifikasi guru. Khususnya sertifikasi mata pelajaran IPA Terpadu. Walau hanya P3K, wanita yang mengajar sejak tahun 2001 ini tetap bersyukur.

BACA JUGA :  19 Desa Masih Blankspot, Kukar Belum Siap E-voting 2024

Pasalnya, wanita kelahiran 1971 ini baru dinyatakan lulus setelah mengikuti tes CPNS untuk kali ketiga. “Harapannya tetap bekerja ikhlas dan tulus dan seperti kata Pak Hadi (Wagub Kaltim) bekerja dengan cinta,” katanya.

Hal serupa dikatakan oleh Lasiadi. Guru yang juga diangkat sebagai P3K asal SMKN 3 Tenggarong Seberang ini perlu menunggu 15 tahun, hingga akhirnya resmi melepas predikat guru honorer.

Pria yang mengabdi sejak tahun 2006 ini, pertama kali mengajar di SMK Kesatuan, salah satu SMK swasta di Samarinda.

Pengalaman ikut tes P3K, bagi Lasiadi, banyak menemukan kendala. Seperti banyaknya kebutuhan administrasi yang harus disiapkan. Hingga akhirnya merasakan manisnya diangkat sebagai guru P3K. “Sulit juga kemarin tesnya,” ungkap Lasiadi.

Guru mata pelajaran Agrobisnis Tanaman Perkebunan ini, berharap pengangkatan dirinya ini menjadi semangat  dan harapan baru. Bagaimana ia bisa terus mengembangkan pekerjaanya saat ini, di SMKN 3 Tenggarong Seberang. “Alhamdulilah, akhirnya diangkat jadi P3K,” tutupnya. (afi)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img