Di era new normal saat ini, penanganan Covid-19 yang optimal dituntut harus selaras dengan pemilihan ekonomi nasional. Keduanya menjadi satu-kesatuan yang harus dijalankan beriringan. Perlahan tapi pasti, Kota Bontang ikut menerapkan kebijakan itu.
Bambang, Bontang
Tren kasus Covid-19 di Bontang, Provinsi Kalimantan Timur terus menunjukkan penurunan setiap harinya. Teranyar sampai Rabu (20/10/2021), tercatat tidak ada penambahan kasus aktif. Yang ada hanya penambahan angka kesembuhan sebanyak 8 orang. Sehingga total kasus aktif hingga saat ini tersisa 54 orang, dimana 46 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri (isoman), dan 8 lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Tidak hanya Kelurahan Guntung, tetapi Kelurahan Bontang Lestari dan Berebas Tengah kini juga menyusul sebagai wilayah nihil kasus alias zona hijau. Sedangkan 12 kelurahan lainnya yakni Berbas Pantai, Tanjung Laut Indah, Api-Api, Bontang Kuala, Bontang Baru, Loktuan, Telihan, Kanaan, Gunung Elai, Satimpo, dan Tanjung Laut, berstatus zona kuning.
Tingkat vaksinasi Covid-19 juga terus meningkat. Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang sampai Rabu (20/10/2021), cakupan vaksinasi dosis pertama tercatat sudah 68,2%. Sedangkan dosis kedua 46,1%. Peningkatan cakupan vaksinasi untuk remaja dan pelajar juga meningkat seiring diizinkannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang.
Menurunnya tingkat penyebaran Covid-19 di Kota Taman, membuat berbagai kegiatan hiburan masyarakat kini mulai mendapat dispensasi, dengan catatan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes). Sebab tidak dipungkiri, ekonomi masyarakat merupakan sektor yang paling terdampak selama penyebaran kasus Covid-19 masih tinggi. Dampaknya berbagai aktivitas dan mobilitas masyarakat dibatasi. “Jadi sekarang fokus kami (Satgas Covid-19 Bontang) saat ini penanganan Covid dan pemulihan ekonomi masyarakat,” ujar Wakil Ketua I Satgas Covid-19 Bontang, Letkol Arh Choirul Huda.
Diakuinya, risiko penularan Covid-19 akan tetap selalu ada, termasuk dalam kegiatan hiburan. Namun diharapkan, muncul kesadaran dari masing-masing warga untuk saling menjaga dan membatasi diri. “Yang kami tekankan saat ini harus ada penanggung jawab di setiap kegiatan yang dilakukan. Sehingga ketika terjadi pelanggaran, kami tinggal menegur bahkan menghentikan,” jelasnya.
Satgas meminta komitmen setiap penanggung jawab penyelenggara kegiatan hiburan masyarakat, agar membatasi pengunjung yang datang. Selain itu selama pelaksanaan hiburan berlangsung, juga terdapat panitia yang rutin berkeliling mengontrol penerapan prokes pengunjung. “Apabila ditemukan yang melanggar prokes, langsung diberikan teguran,” pintanya.
Ditambahkan Ketua Satgas Covid-19 Bontang, Basri Rase, terkait tempat hiburan yang tidak memiliki penanggung jawab, satgas bakal menurunkan tim pengawas. Salah satunya di lokasi tak jauh dari Tugu Selamat Datang Bontang, yang berbatasan langsung dengan wilayah Kutai Timur (Kutim). “Meskipun disitu sebenarnya bukan daerah kita (Bontang),” ungkapnya.
Menurut Basri, dengan kondisi sebagai kawasan industri, tentu Bontang masih dinilai rawan terhadap penyebaran Corona. Namun di sisi lain, saat ini tingkat kesembuhan dan vaksinasi Bontang, termasuk tertinggi di Kaltim. Hal inilah yang kemudian menjadi pertimbangan dibolehkannya kegiatan hiburan masyarakat.
Gencarnya vaksinasi, membuat pihaknya optimistis kekebalan kelompok (herd immunity) di akhir tahun nanti bisa terwujud. Apalagi peran serta instansi vertikal, perusahaan, dan kelurahan yang menyelenggarakan vaksinasi saat ini semakin banyak. Ditambah tim vaksinasi Bontang yang jumlahnya cukup banyak. “Kita (Bontang) berharap kiriman vaksin dari pemerintah pusat terus lancar,” tandasnya. (*)