spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Masyarakat Minta Janji Pemkab Soal Lahan Depan Museum Terealisasi

PASER – Masyarakat di sekitar Museum Saduranges menuntut agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser lakukan pembenahan. Hal itu lantaran pada tahun 2009 lalu, terdapat pembebasan lahan dengan panjang sekitar 500 meter mulai dari pinggir jembatan.

Ketua Karang Taruna, Desa Pasir Belengkong, Muhammad Noor mengaku saat pembebasan lahan, Pemkab Paser menjanjikan untuk dibangun taman namun sampai sekarang tak kunjung dilakukan.

“Makanya dulu kami terima tawaran pembebasan lahan itu,” kata Noor Rabu (12/4/2023).

Meski tanah masyarakat sudah dibebaskan, namun hal yang dijanjikan belum ditunaikan. Sehingga ia meminta agar Pemkab Paser dapat meperhatikan lahan di sepanjang siring depan Museum Sadurengas.

“Harapan kami lahan di depan museum Sadurengas sepanjang kurang lebih setengah kilometer ini bisa dibuatkan taman seperti Siring di Tanah Grogot,” harapnya.

Masyarakat di sekitaran Museum Sadurengas menginginkan, agar Desa Pasir Belengkong dapat menjadi kawasan wisata dan cagar budaya yang ramai dikunjungi wisatawan lokal dan luar daerah.

Noor menilai lahan perlu dimanfaatkan, sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat juga meningkat. “Tempat itu bisa jadi aktivitas masyarakat, karena di sini jadi destiniasi wisata, siapa tahu orang dari Grogot mau ke sini. Paling tidak bisa santai di sini,” ucapnya.

Harapan besar masyarakat di Desa Pasir Belengkong agar lahan di depan Museum bisa dijadikan taman atau ruang terbuka. Hal itu tidak terlepas pada 2009 lalu, dengan meminta masyarakat yang tinggal di sepanjang Sungai Kandilo agar mau direlokasi.

“Alasannya mau dibangunkan taman, tapi sampai sekarang belum dibangun. Tahun 2009 lalu saat ganti rugi lahan, kami merelakan rumah kenangan kami dipindah agar bisa dibangun taman,” beber Noor.

Terlebih masyarakat Pasir Belengkong, secara swadaya membangun lapangan voli ala kadarnya di areal lahan yang tidak terurus dan penuh semak belukar, karena minat anak-anak setempat terhadap olahraga cukup tinggi.

Bahkan pernah meraih juara di beberapa turnamen seperti Dandim Cup dan turnamen voli Bhayangkara. “Harapan besar kami agar dapat dibangun layaknya pembangunan yang dilakukan di Kota Tanah Grogot,” tuturnya.

Karena desa ini memiliki histori sejarah dan merupakan awal mula perkembangan kebudayaan Paser. “Kami ingin desa kami bagus, dikenal masyarakat dan maju,” tutup Noor. (bs)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti