TANJUNG REDEB – Masyarakat Kampung Gunung Sari, Kecamatan Segah sangat menyambut baik kehadiran Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di wilayahnya. Apalagi, PKS itu cukup berkontribusi dalam memberdayakan masyarakat setempat.
Kepala Kampung Gunung Sari, Muhammad Jabir mengatakan, jika ada investor yang ingin masuk ke Kampungnya, sebisa mungkin tidak dihalangi. Terlebih jika investasi tersebut sangat berdampk positif kepada masyarakat.
Saat ini, PKS yang ada di kampungnya adalah PT Brau Agro Asia (BAA). Dia menilai, keberadaan perusahaan tersebut sangat membantu masyarakat. Sebab, cukup berkontribusi dalam memberdayakan petani sawit di kampungnya. Terlepas dari itu, diketahui saat ini PT BAA tengah menyelesaikan proses perizinannya.
“Terkait izin itu sudah dibahas dalam rapat bersama pihak DPRD, karena itu memang kewenangan pemerintah. Tapi, ketika perusahaan memberikan dampak manfaat kepada masyarakat, saya minta jangan dipersulit. Jangan dihalang-halangi,” tuturnya, Sabtu (24/9/2022).
Jabir menjelaskan, dirinya berbicara mewakili masyarakatnya. Sebab, kata dia, ketika PT BAA belum berdiri di kampungnya, petani sawit sangat sulit menjual buah ke PKS, karena tidak memiliki kuota.
Tentu hal itu berdampak buruk terhadap perekonomian petani sawit di Kampung Gunung Sari. Karena, sebelum adanya PT BAA itu, para petani menjual TBS ke tengkulak, yang harganya jauh lebih murah.
Ditegaskannya, hal itu harus dikaji dan dipahami. Dirinya secara pribadi, sangat mendukung berdirinya PT BAA di wilayah mereka.
“Kami sangat terbantu. Karena buah dari kebun kami dapat tertampung. Lalu, harga yang diberikan wajar dan sesuai dengan ketetapan,” jelasnya.
Kendati demikian, Jabir berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dan semua pihak terkait dapat mendukung investasi yang memberi dampak positif ke masyarakat.
“Seharusnya itu dipercepat izinnya, bukan malah dihalang-halangi. Karena, kalau itu dihentikan operasinya, kasian petani. Karena petani yang merasakan dampaknya,” pungkasnya. (Dez)