Beranda SAMARINDA Masih PPKM Level 2, Begini Tingkat Penyebaran Covid-19 di Kaltim

Masih PPKM Level 2, Begini Tingkat Penyebaran Covid-19 di Kaltim

0
Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut ada daerah yang dipantau ketat karena kasus Covid-19 meningkat walau tergolong kecil.  (Foto: tangkapan layar)

SAMARINDA– Level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kaltim belum beranjak dari level 2. Walau begitu, tingkat penyebaran Covid-19 di Benua Etam relatif bisa dikendalikan. Salah satunya dari kasus harian yang rerata tak lebih dari 10 kasus.

Parameter lain, lebih tingginya angka kesembuhan dibanding kasus terkonfirmasi (positif). Selama 24 jam hingga Senin (22/11/2021) sore, pasien sembuh di 10 kabupaten/kota di Kaltim sebanyak 13 orang, serta tanpa adanya kasus pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Fakta lain yang bisa dijadikan acuan adalah, masuknya Mahakam Ulu (Mahulu) sebagai daerah zona hijau (zona aman) selama 3 hari berturut-turut, sejak Sabtu (20/11/2021). Total selama sehari (hingga Senin sore), kasus baru di Kaltim sebanyak 9 kasus, 4 orang masih dirawat, dan sembuh 13 pasien.

Yang agak tak biasa, selama dua hari terakhir terjadi kenaikan kasus di Bontang. Sampai Senin kemarin, jumlah kasus baru di Kota Taman mencapai 5 sementara pasien sembuh 4 orang. Pasien baru positif ini paling banyak di Kaltim sebab daerah lain yakni Berau, Kubar, Kutim, dan Balikpapan hanya bertambah satu kasus.

Sehari sebelumnya atau Minggu, kasus positif di Bontang juga paling banyak yakni 3 kasus dengan nihil pasien sembuh. Menyusul kemudian Samarinda 2 kasus dan satu kasus masing-masing di Penajam Paser Utara dan Kubar.

Saat jumpa pers hasil rapat terbatas Covid-19, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada 16 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali yang dimonitor secara ketat, karena memiliki potensi kenaikan kasus walaupun masih tergolong kecil selama 2 minggu terakhir.

Hanya saja Menkes tak menyebut ke-16 daerah yang tengah dipantau tersebut. “Kita perhatikan kota-kota tersebut apa yang harus diperbaiki, apakah tracingnya atau testingnya,” kata Budi, dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden. (prs)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version