spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Masih Maraknya Gepeng di Samarinda, Ketua Komisi III : Hanya Perlu Dibina

SAMARINDA– Pemandangan Gepeng (Gelandangan dan Pengemis) di Kota Samarinda, menjadi permasalahan yang masih terus diberantas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.

Berbagai cara Gepeng beraksi. Mulai dari menjadi badut, pembersih kaca kendaraan di berbagai lampu merah, dan berdalih mengatur lalu lintas.

Hal tersebut, sudah dilakukan aksi pembubaran oleh Satpol PP Kota Samarinda, yang kerap kali dilakukan.

Ketua komisi III DPRD Kota Samarinda Angkasa Jaya Djoerani membeberkan, bahwa tak perlu dibubarkan, melainkan harus dibina.

“Tidak harus dibubarkan, karena kita sebagai warga Indonesia yang memiliki Pancasila. Maka hak mereka (gepeng) harus dilindungi dan diatur. Jika perlu ditempatkan khusus, yang tidak menganggu pengguna jalan,” ungkap Angkasa, Jumat (16/1/2024).

Angkasa juga menyakini bahwa para gepeng yang berkeliaran di Samarinda, kebanyakan bukan penduduk asli Kota Tepian.

“Saya rasa tidak bermasalah dengan badut, hanya orang arogan saja yang bermasalah. Badut kan bisa saja sebagai bentuk hiburan, dan pendidikan untuk anak-anak agar mengetahui. Dan harusnya Pemkot Samarinda harus memberikan solusi,” ujarnya.

BACA JUGA :  Perbaikan Jalan Rusak Belum Tuntas, Harap Jadi Prioritas bagi Pemimpin Kaltim Selanjutnya

Ia juga menambahkan, adanya imbauan agar tidak memberi uang kepada gepeng itu sesuai Perda. Tujuannya, agar gepeng tidak “banjir” datang ke Kota Samarinda.

Terlepas itu, kerap ditemukan gepeng yang juga melakukan ekploitasi anak. Entah diperkerjakan sebagai penjual koran, sol sepatu, bahkan menjadi badut juga.

“Untuk anak di bawah umur yang sudah diperkerjakan, akan menyikapinya dengan memanggil orang tua atau kordinator di balik ekploitasi anak tersebut,” tegas Angkasa Jaya.

Penulis : Ernita
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img