SANGATTA– Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sudah 3 hari ini harus turun berjaga di depan Pasar Induk Sangatta (PIS). Pasalnya, tiap hari pedagang musiman itu sering membuka lapak di sepanjang trotoar Pasar Induk. Hal itu kerap memicu kemacetan dan menimbulkan kerugian bagi pedagang yang berjualan di dalam pasar.
“Kita jaga saja, masih ada yang membandel tetap buka lapak,” papar Kasi Operasional dan Pengendalian Satpol PP, Lalu Saiful Anam, saat ditemui, Jumat (3/5/2022).
Saiful mengatakan selama 3 hari ini, dia bersama 6 orang personel lainnya diterjunkan menjaga kawasan Pasar Induk Sangatta.
“Selama sepekan nanti kita akan tetap berjaga di sini (depan pasar), berikutnya kami akan langsung turun melakukan razia bersama personel gabungan,” terangnya.
Saiful menyebutkan selama sepekan akan terus melakukan pendekatan secara humanis, melakukan sosialisasi serta memberikan pemahaman kepada pedagang agar tidak merasa digusur.
“Tapi jika nanti lewat seminggu masih saja membuka lapak di depan pasar, mau gak mau kita angkut,” tuturnya.
Saiful mengatakan, Pemerintah Kutim menyiapkan kawasan untuk PKL berdagang yakni di dalam Pasar Induk. Bahkan jika PKL meminta, Satpol PP akan membantu mengangkut dagangan mereka ke lokasi tersebut.
“Karena kami tidak asal meminta pindah tanpa ada tempat. Di dalam pasar itu sudah kami koordinasikan dengan asosiasi pasar bahkan dengan Kepala UPT agar menyediakan lapak untuk para pedagang, cuma sebagian besar mereka tidak mau pindah. Makanya kami jaga,” katanya.
Saiful mengklaim penggusuran Pedagang di depan PIS dilakukan dengan cara-cara yang humanis.“Bagi yang menolak kami akan tetap imbau sebagaimana relokasi yang kami usulkan. Pengaduan juga udah banyak, pejalan kaki juga sudah protes,” jelas dia.
Berdasarkan pantauan Media Kaltim, sejak pukul 11.00 Wita tidak ada lagi PKL yang berdagang di sepanjang jalan Pasar Induk Sangatta. (ref)