SAMARINDA— Era ini memiliki dua dunia utama yang berbeda, maya dan nyata. Begitupun dalam kampanye pasangan calon (Paslon) kontestan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di Kalimantan Timur.
Pada tahapan kampanye ini, baik kampanye langsung maupun melalui media sosial (medsos) semakin gencar dilakukan.
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kaltim melalui anggotanya, Galeh Akbar Tanjung menekankan pentingnya menyaring informasi di medsos. Karena memang tak terkendalinya informasi di Medsos bisa membuat misinformasi tentang berita-berita maupun postingan yang mengandung kebohongan.
“Jangan mudah terprovokasi oleh berita-berita yang belum tentu kebenarannya,” ujar Galeh pada Jum’at (1/10/2024).
Menurutnya, di era ini, kampanye langsung tidak banyak lagi dilakukan. Namun berbeda di dunia maya yang lebih intens dan masif.
“Saat ini, kampanye secara langsung di lapangan sangat jarang ditemukan, terutama di Kaltim,” lanjutnya.
Maka sekiranya ada pergeseran strategi kampanye yang lebih fokus pada medsos daripada interaksi di lapangan. Selain itu, kemudahan dan kemurahan kampanye melalui dunia maya dianggap lebih efisien.
Galeh menerangkan, sebenarnya dalam aturan perundang-undangan, kegiatan kampanye maya dan nyata tidak dilarang sepenuhnya. Tetapi tentu saja jangan sampai ada intimidasi ataupun manipulasi.
“Mari kita jaga suasana Pilkada agar tetap kondusif dan damai,” tutupnya. (Adv/Rul)
Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Nicha R