TENGGARONG – Komitmen dan keberlanjutan, terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), dalam upaya meningkatkan konektivitas antar wilayah di Kukar. Tidak sekedar janji kosong, namun terus dikerjakan, memastikan hak masyarakat bisa terpenuhi oleh pasangan Edi Damansyah dan Rendi Solihin, sebagai bupati dan wakil bupati Kukar.
Ini dilakukan untuk memastikan mobilisasi angkutan barang, orang dan jasa bisa berjalan dengan baik. Memuluskan jalan masyarakat antar wilayah. Memastikan akses antar wilayah terhubung. Baik itu melalui pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi jalan dan jembatan.
Seperti janji politik dua pasangan ini, yakni menuntaskan dan memantapkan jalan berstatus kabupaten hingga 80 persen. Dengan cara membangun dan meningkatkan jalan desa atau kecamatan sepanjang 50 km tiap tahunnya. Ini tidak sekedar hanya memperbaiki infrastruktur, tetapi juga mendukung pengembangan kawasan strategis dan konektivitas wilayah.
Dari data Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, pada tahun 2021, pembangunan jalan sepanjang 96,209 kilometer (km) dirampungkan. Berlanjut menjadi 85,561 km pada 2022 lalu. Untuk 2023, jalan sepanjang 254,886 km berhasil dituntaskan dan dimantapkan. Total pembangunan jalan yang terealisasi dari tahun 2021 hingga 2023, tercatat mencapai 436,66 km, dengan tingkat kemantapan jalan meningkat dari 57,52 persen pada tahun 2021 menjadi 65,94 persen pada tahun 2023.
Untuk melengkapi itu, Dinas PU Kukar kembali menargetkan pengerjaan jalan sepanjang 109,2692 km yang digarap untuk ditingkatkan dan dimantapkan, pada tahun 2024 ini.
Dari total 436,66 km jalan yang sudah dimantapkan, diantaranya Jalan Poros Kota Bangun (Desa Sebelimbingan)-Kenohan- Kembang Janggut-Tabang (Desa Bila Talang). Selanjutnya Jalan Poros Rapak Lambur-Senoni, Jalan Anggana-Muara Badak. Kemudian Jalan Poros Muara Wis-Muara Muntai, Jalan Poros Loa Kulu-Batas Kota Samarinda (Jongkang-Karang Paci).
Kemudian dari Desa Teluk Bingkai-Lamin Pulut-Lamin Telihan-Batas Kabupaten Kutai Barat. Terakhir, Jalan Poros Loa Kulu yang meliputi Desa Loa Sumber-Jembayan Tengah-Jembayan Dalam-Sungai Payang-Lung Anai-Margasari.
Kepala Dinas PU Kukar, Wiyono, pun mengklaim pengerjaan infrastruktur jalan di Kukar, pun melampaui target. Yakni dari pengerjaan tahun 2021-2023. Sejumlah faktor diakuinya turut berpengaruh. Seperti masuknya proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), sehingga ikut mengerek anggaran daerah meningkat signifikan.
“Alhamdulillah, dari 2021 sampai 2023, realisasi program telah melampaui target. Mudah-mudahan tahun 2025 trennya masih bagus,” jelas Wiyono.
Jembatan pun jadi target pembangunan yang dilakukan Pemkab Kukar. Sebanyai 10 unit jembatan telah dibangun dari tahun 2021-2023. Ditargetkan pada 2024 ini kembali menyelesaikan 9 unit jembatan lagi. Penggantian struktur jembatan pun dilakukan sebanyak 4 unit di sepanjang 2021-2023. Ditambah dengan 3 unit lagi ditahun 2024.
Termasuk pemeliharaan terhadap dua jembatan besar dan vital milik Pemkab Kukar. Yakni Jembatan Kartanegara di Tenggarong dan Jembatan Martadipura di Kota Bangun. Direhabilitasi untuk memastikan keselamatan dan keamanan pengguna jembatan yang melintas.
Dampak program pemantapan konektivitas antar wilayah pun menjadi fokus utama Pemkab Kukar. Peningkatan jaringan jalan dan jembatan, akses ke layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan menjadi lebih mudah. Ekonomi lokal juga mengalami peningkatan, dengan distribusi barang dan hasil pertanian menjadi lebih efisien.
Program Pemantapan Konektivitas Wilayah di Kukar pun menjadi bukti nyata bagaimana program yang diusung Edi-Rendi dirasakan oleh masyarakat. Membawa masyarakat Kukar ke arah yang lebih baik. Dengan terus melanjutkan upaya ini, Kukar akan semakin mendekati visinya sebagai daerah yang maju, sejahtera, dan terhubung dengan baik. (ADV)
