BONTANG – Kementerian Agama (Kemenag) Bontang tetap menggelar manasik haji walau hingga kini pemerintah Arab Saudi belum memastikan apakah haji tahun ini dibuka atau tidak. Selain dilaksanakan secara online, manasik juga dilaksanakan secara offline atau tatap muka di kantor Kemenag Bontang.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Bontang, Najmudin Tamini mengatakan, dari kuota keseluruhan calon jamaah haji (calhaj) Bontang, dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama kelompok Mekkah, kedua kelompok Arafah, dan ketiga kelompok Mina. Setiap kelompok kata Najmudin, mendapatkan bimbingan manasik sebanyak 2 kali. “Setiap kelompok kurang lebih diisi 50 orang,” ujarnya, Selasa (13/4/2021).
Adapun materi yang diberikan, yakni seputar pelaksanaan haji mulai berangkat dari Bontang, hingga tiba kembali ke Bontang. Selain itu, materi manasik juga dikombinasikan antara teori dengan praktik. Sehingga diharapkan, calhaj dapat memahami isi materi secara keseluruhan dengan baik. “Saat simulasi saja terkadang masih ada jamaah yang bingung,” tuturnya.
Untuk itu, Najmudin mendorong setiap calhaj, agar bisa mempelajari sendiri materi manasik. Pihaknya juga tak melarang jika ada calhaj yang mengikuti program manasik mandiri di luar Kemenag Bontang.
Terkait waktu keberangkatan haji, Najmudin menyebut, hingga saat ini Pemerintah RI masih menunggu keputusan dari Pemerintah Arab Saudi. Namun apapun keputusanya, sambung dia, Kemenag telah menyiapkan berbagai opsi.
“Mulai dari opsi terbaik yakni seluruh jamaah diberangkatkan semua, hingga kemungkinan terburuk tidak jadi diberangkatkan,” ungkap dia. Sebagai salah satu ikhtiar, kata Najmudin, seluruh calhaj tahun ini telah divaksin Covid-19.
Adapun terkait dengan pelunasan, dirinya belum bisa memastikan apakah tahun ini ada kenaikan ataukah tidak. “Kami terus mempersiapkan meski belum ada kepastian. Harapan kami tentunya, seluruh jamaah Bontang bisa berangkat tahun ini. Dan menjadi haji yang mabrur,” tandasnya.
Sebagai informasi, tahun ini kuota haji Bontang sebanyak 144 jamaah, ditambah satu orang Tenaga Kesehatan Haji Daerah (TKHD) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang, dan satu orang Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD), atau total sebanyak 146 jamaah. Tahun lalu, seluruh jamaah gagal berangkat lantaran pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia dan Arab Saudi. (bms/adv)