spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Maksimalkan Tanggap Bencana, BPBD Kutim Minta Penguatan Anggaran

SANGATTA – Jelang akhir tahun, bencana mulai bermunculan, di seluruh wilayah, tak terkecuali Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Belakangan ini banyak tempat di Kutim yang tergenang banjir.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kutim Awang Ari Jusnanta memaparkan salah satu daerah dengan potensi bencana berada di Kecamatan Bengalon.

Seperti yang sudah diketahui bersama, Kecamatan Bengalon adalah daerah yang sangat rawan digenangi air yang cukup tinggi apalagi jika curah hujan yang tinggi membuat air yang semula berangsur turun kembali naik dan menggenangi rumah warga.

“Memang sejak dulu Bengalon sering terjadi musibah semacam ini. Ada masanya turun 5 centimeter, nanti kemudian naik lagi. Begitu terus, ini yang kemudian masih kita upayakan untuk terus siaga,” ucapnya.

Selain itu, pria yang akrab disapa Awang Nanta ini juga menginginkan pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)  untuk mendorong penguatan anggaran kepada BPBD dan Dinas Sosial (Dinsos).

Dijelaskannya lagi, saat ini BPBD Kutim belum memiliki kekuatan anggaran dalam mengahadapi bencana banjir, tanah longsor atau angin puting beliung.

BACA JUGA :  Bahrani: Prioritas Bergeser dari Penanganan Pandemi ke Peningkatan Kualitas Kesehatan

“Secara teknis kami kalau menghadapi karhutla baru memiliki anggaran, tapi kalau untuk mengahadapi banjir kami tidak punya,” tuturnya.

Meski demikian, Awang juga mengakui jika hal tersebut sudah menjadi bagian tugas dari BPBD untuk tanggap bencana. Oleh karenanya dirinya meminta pada DPRD Kutim untuk mendorong BPBD dalam penguatan anggaran.

“Karena bencana ini tidak bisa diprediksi, hari ini bisa saja tiba-tiba terjadi, mungkin saja tahun depan di Kecamatan Muara Ancalong maupun di Muara Wahau. Karena tempat-tempat itu yang kemungkinan berdampak banjir selain Bengalon,” tutupnya. (ref/ADV)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img