KUTAI BARAT – Kosongnya stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Kutau Barat sudah berlangsung selama sepekan. Alhasil, membuat harga BBM eceran pun melambung tinggi.
Nampaknya memang sudah menjadi rutinitas setiap Lebaran, BBM di Kubar lenyap tak berjejak. Apalagi belum lama ini SPBU Belintut mengalami musibah kebakaran yang diduga disebabkan dari motor pengetap.
Sampai saat ini APMS yang ada dan Pertasop tetap beroperasi namun terbatas. Dan BBM yang tersedia lebih banyak berjenis Pertamax ketimbang Pertalite.
Kelangkaan ini tentu membuat penjual bensin eceran menaikkan harga tinggi yakni berkisar antara Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu per liter. Tapi ada juga uang menjual dengan harga Rp 20 ribu per liter.
Markus, salah seorang warga Kelurahan Simpang Raya Kecamatan Barong Tongkok, mengatakan dirinya terpaksa membeli bensin di eceran lantaran jarak APMS yang ada cukup jauh. Apalagi saat ini jam bukanya tidak pasti. Selain itu antrean kendaraan di APMS juga banyak.
“Sehingga memutuskan membeli di eceran saja. Tapi tidak mesti ada mas. Sudah risiko sih beli eceran lebih mahal tapi dari pada enggak kebagian karena ke APMS juga belum tentu buka, malas juga antre,” ucap Markus, Selasa (16/4/2024).
Markus berharap pemerintah segera atasi kelangkaan BBM di Kutai Barat, mengingat aktivitas masyarakat saat ini kembali aktif setelah libur Lebaran.
Pewarta : Ichal
Editor : Nicha R.