SAMARINDA – Keluhan sejumlah orang tua di Kalimantan Timur, khususnya di Kota Samarinda terkait tingginya biaya buku sekolah mencapai Rp 2 juta sempat mencuat media sosial hingga viral ternyata juga mendapat kecaman warga net dari Kota Tepian.
Keluhan ini mayoritas datang dari para ibu yang merasa terbebani dengan harga buku yang sangat mahal.
Bahkan beberapa waktu lalu, sekumpulan ibu-ibu sempat melakukan aksi demonstrasi menyuarakan keresahan mereka. Mereka kompak menyuarakan kekecewaannya soal praktik jual-beli buku di sekolah.
Mereka merasa keberatan dengan adanya pemaksaan pembelian buku paket yang harganya lumayan menguras kantong. Apalagi, di tengah kondisi ekonomi yang tak menentu.
Menanggapi keluhan ini, Anggota DPRD Kalimantan Timur, Rusman Yaqub, meminta masyarakat untuk melaporkan nama-nama sekolah yang memberlakukan pungutan tersebut.
“Kami mengajak masyarakat untuk menyampaikan nama-nama sekolah yang melakukan praktik ini agar bisa dipanggil oleh DPRD,” ujar Rusman baru-baru ini.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim berharap, dengan adanya laporan dari masyarakat, DPRD dapat mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan bahwa pendidikan di Kaltim tetap terjangkau dan tidak menjadi beban bagi keluarga.
“Jika memang ada datanya disebutkan nama-nama sekolahnya atau buatkan laporan ke DPRD Kaltim,” tegasnya.
Penulis: Hanafi
Editor: Nicha R