TANJUNG REDEB – Lambannya proses paket pengajuan pengerjaan di Lembaga Pelayanan Secara Elektronik (LPSE) menjadi sorotan Ketua DPRD Berau, Madri Pani.
Dia mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, hingga Maret ini baru dua paket pengerjaan yang berhasil dilelang.
“Kalau proses pengajuan ini lambat, dikhawatirkan menyebabkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA),” ungkapnya, Minggu (12/3/2023).
Madri juga meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menyiapkan segala hal mengenai lelang. Tentunya dengan tujuan mengantisipasi SiLPA agar anggaran daerah dapat dipergunakan maksimal.
“OPD seharusnya jauh hari sudah menyiapkan segalanya, agar pengerjaan bisa berjalan, dan lelang bisa segera dilaksanakan,” katanya.
Diterangkan Politikus Nasional Demokrat (NasDem) itu, seharusnya OPD yang ada sudah mengajukan paket lelang pada awal tahun. Termasuk dengan kelengkapan berkas. Pasalnya, proses lelang memakan waktu.
“Kan ada prosesnya, mulai dari pengajuan paket, hingga ke pengumuman pemenang,” paparnya.
Ditegaskannya, jangan sampai pada akhir tahun menyebut tidak ada anggaran. Padahal, SiLPA setiap tahunnya selalu menumpuk. Terlebih pada tahun lalu, di Berau sendiri SiLPA mencapai Rp 540 miliar.
“Jumlah itukan sangat besar. Kalau dilarikan ke pekerjaan yang menguntungkan masyarakat ini sangat bermanfaat,” ujarnya.
“Besaran SiLPA tahun lalu besar. Tapi setiap Musrenbang selalu dibahas tidak ada anggaran. Banyak usulan tidak dikerjakan,” tambahnya.
Menurut Madri, lambannya proses lelang akan berdampak kepada minimnya waktu pengerjaan, sehingga, kata dia, pengerjaan yang dilakukan akan terburu-buru dan hasilnya tidak maksimal. Terlebih kepada kegiatan fisik.
“Belum lagi dampak kondisi alam, yang bisa saja hujan, tentu akan menunda pengerjaan fisiknya. Termasuk ketersediaan bahan material bangunan. Itu juga berpengaruh pastinya, “ jelasnya.
Kendati demikian, Madri Pani menyebut, OPD yang lamban dan selalu menyebabkan SiLPA, anggarannya lebih baik dikurangi. Dibeberkannya, anggaran yang ada diarahkan ke OPD yang benar-benar membutuhkan.
“Ini APBD Berau mencapai Rp 3,5 Triliun, saya menegaskan, tidak ingin SiLPA di tahun ini lebih besar daripada tahun sebelumnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, hingga awal Maret ini, baru dua paket pekerjaan yang dilelang Lembaga Pelayanan Secara Elektronik (LPSE) Berau. Yakni review design Jembatan Inaran dan pengadaan mesin ketinting. (dez/adv)