spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lubang Tambang Mematikan: 49 Anak Jadi Korban, Ratusan Aktivis Kepung Kantor Gubernur Kaltim

SAMARINDA – Hari Anti Tambang (HATAM) diperingati setiap 29 Mei. Untuk itu, ratusan simpatisan anti tambang menyambangi Kantor Gubernur Kalimantan Timur pada Rabu, (29/5/2024) dengan membentangkan flyer “Kaltim Disiksa Tambang: Dosa Penguasa Rakyat Tersiksa.”

Keprihatinan terhadap tambang-tambang yang ada di Kalimantan Timur berangkat dari kelalaian pemerintah terhadap aturan-aturan pertambangan, khususnya terkait 49 anak yang menjadi korban tenggelam di area bekas tambang sejak 2011.

Koalisi Jatam, Pokja, dan aktivis anti tambang lainnya dalam siaran persnya mengungkapkan bahwa lubang-lubang tambang tanpa reklamasi ini, telah menyebabkan 49 korban, pencemaran dan pembunuhan sumber-sumber air permanen, penghilangan hutan dan ladang masyarakat, kekeringan, kebakaran, serta banjir dan longsor terus menyiksa masyarakat di Kaltim.

Tidak hanya itu, ditambah dengan adanya mega proyek Ibu Kota Baru Indonesia serta industri hilir dari tambang, gasifikasi batu bara, serta smelter nikel yang diklaim sebagai solusi untuk krisis lingkungan, dianggap sebagai bualan belaka.

“Mega proyek Ibu Kota Baru Indonesia tidak lebih dari upaya penguasaan tanah secara monopoli dengan cara menggusur, merampas, dan meracuni masyarakat, bahkan tidak hanya di Kaltim tetapi juga bagi pulau-pulau lainnya di Indonesia,” tambahnya.

BACA JUGA :  Tolak Rencana Kenaikan BBM Minta Pemotongan Bak Dump Truck Dicabut, Ratusan Sopir Truk Demo Pemkot Samarinda

Dengan Hari Anti Tambang ini, masyarakat menolak untuk menjadi tumbal bagi rantai panjang perusakan ruang hidup di sekujur tubuh kepulauan. Mereka juga mendesak agar negara menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap alam dan masyarakat atas nama pembangunan.

“Kami mendesak kepada pemerintah untuk segera melakukan pemulihan dan perlindungan bagi ruang hidup di Kaltim dan Indonesia, terutama yang sedang didorong oleh warga dan kelompok untuk alam dan lingkungan,” pungkas salah satu aktivis anti tambang dalam orasinya.

Pewarta: Khoirul Umam
Editor: Agus S

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img