spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

LPG 3 Kg Langka, Diskoperindag dan Forkopimda Kunjungi Jobber

TANJUNG REDEB – Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan USaha Kecil Menengah (UMK) lakukan peninjauan ketersediaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3Kg di Kilang Pertamina Jobber Kampung Maluang, Kecamatan Gunung Tabur.

Kepala Bidang (Kabid) Usaha dan Perdagangan Disperindagkop Berau Hotlan Silalahi mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk mendengar perkembangan terkini tentang distribusi dan ketersediaan Lpg 3Kg.

“Sekaligus melakukan evaluasi mendalam atas berbagai kendala yang menyebabkan kelangkaan tersebut,” ucapnya, Rabu (23/10/2024).

Ia pun mengatakan bahwa pemerintah dan Pertamina berupaya keras untuk memastikan distribusi LPG bisa kembali normal beberapa hari ke depan. “Serta identifikasi berbagai kendala teknis yang hambat proses pengiriman ke agen resmi untuk masyarakat butuhkan. Kami komitmen bisa berjalan normal,” imbunya.

Hotlan juga siap memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak resah terkait masalah kelangkaan LPG 3kg dengan memberikan informasi yang jelas. “Saya menilai masyarakat akan merasa tenang karena mereka mengetahui bahwa pemerintah telah menangani masalah ini dengan serius,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Korporasi Turbocharged Stratified Injection (TSI) dan Gas, Romiansyah, memberikan laporan bahwa salah satu penyebab utama kelangkaan LPG ini adalah kerusakan kapal suplai LPG ke Kabupaten Berau.

“Selain itu, kendala logistik lain seperti kondisi pasang surut air laut serta keterbatasan layanan pandu di pelabuhan turut memperlambat proses pengiriman,” tuturnya.

Pihak terkait Diskoperindag, Forkopimda, dan lainnya.

Tak hanya itu, Pengawas Lapangan Supervisor (Spv) Aswan menginformasikan bahwa stok LPG terakhir habis pada Sabtu lalu, dan pengiriman baru dapat dilakukan setelah kapal suplai tiba pada Selasa. “Kami terus berupaya agar distribusi LPG kembali normal dan masyarakat tidak lagi mengalami kelangkaan,” imbuhnya.

Sambung dia pun menekankan bahwa alur pendistribusian LPG seharusnya mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan. “Yakni dari agen ke pangkalan, dan dari pangkalan langsung ke masyarakat,” singkatnya

Bahkan kata dia pembongkaran muatan di luar pangkalan Lpg 3kg adalah hal yang tidak boleh. “Sebenarnya kita tidak membolehkan membongkar di luar pangkalan. Alur pendistribusian LPG yang seharusnya adalah dari agen ke pangkalan, dan dari pangkalan ke masyarakat,” ujarnya.

“Jadi apapun yang di luar hal tersebut sudah salah. Namun, kami di sini hanya sebatas melakukan pengisian dan menyuplai agen sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan,” sambungnya.

Kendati demikian, dirinya komitmen dari hasil pemerintah daerah lakukan peninjauan ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai situasi di lapangan. “Serta mempercepat kami lakukan penyelesaian masalah kelangkaan LPG yang telah mengganggu kebutuhan masyarakat Berau,” pungkasnya.

Penulis: Hasnawati
Editor: Dezwan

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti