TENGGARONG – Liga 2 musim 2022/2023 resmi dihentikan total. Ini menjadi jawaban, setelah tidak ada kepastian selama 3 bulan lamanya. Padahal kompetisi Liga 2022/2023 sudah memasuki pekan ke-7.
Ini menjadi buntut panjang, pasca Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu di mana sebanyak 135 suporter tuan rumah Arema FC meninggal dunia, karena berdesakan saat akan keluar stadion. Saat itu, pertandingan berakhir untuk kemenangan tim tamu Persebaya Surabaya.
Tak hanya Liga 2 musim 2022/2023 yang dipastikan dihentikan, Liga 3 putaran nasional yang seyogyanya bergulir di Februari 2023 ikut jadi korban. Turut ditiadakan dan akan digulirkan pada musim selanjutnya.
Kekecewaan pun dilontarkan klub Liga 2 dan Liga 3, tak terkecuali tim asal Kota Raja Tenggarong, Mitra Kukar FC. Persiapan panjang yang dilaksanakan tim berjuluk Si Naga Mekes, berakhir pupus. Persiapan sejak September 2022 di Kabupaten Bangil, akhirnya sia-sia.
Pelatih Mitra Kukar, Redi Suprianto, mengungkap kekecewaannya. Ia meyakini hal ini turut dirasakan oleh pemainnya dan tim kasta 3 lainnya. Karena tidak sedikit yang menaruh asa dengan berjalannya liga.
Terutama menjadikan sepakbola sebagai mata pencaharian, memastikan menghidupi anak dan istri para elemen yang terlibat. “Iya mau gimana, ini keputusan dari organisasi (PSSI),” ujar Redi saat dihubungi mediakaltim.com, Jumat (13/1/2023).
Redi mengaku tidak banyak berbuat apa-apa. Ia pun berharap seluruh pemain dan pelatih diberi kesabaran, pasca resmi ditiadakannya Liga 2 dan Liga 3 Indonesia musim ini.
Redi pun memastikan saat ini tim asuhannya belum dibubarkan dan masih menjalani latihan secara mandiri. “Semoga pelatih dan pemain diberi kesabaran sama Allah dengan adanya ujian ini,” tutup Redi.
Diketahui, Mitra Kukar resmi terdegradasi dan melakoni Liga 3 Indonesia musim 2023. Setelah sempat dua tahun berjuang di Liga 2. Mitra Kukar sempat menjadi tim yang diperhitungkan pada musim 2011/2012, dengan mendatangkan sejumlah pemain tenar. Hingga akhirnya finis di posisi 3 diakhir musim. (afi)