Beranda PENAJAM PASER UTARA Libur Lebaran Usai, Stok Gas Melon di PPU Diyakini Segera Normal

Libur Lebaran Usai, Stok Gas Melon di PPU Diyakini Segera Normal

0
Kepala Dinas KUKM Perindag PPU, Sukadi Kuncor. Foto: Robbi

PENAJAM – Selama libur Lebaran 2022 stok gas elpiji 3 kilogram di Penajam Paser Utara (PPU) terbatas. Hal itu diduga karena alur distribusi yang terganggu akibat arus transportasi selama sepekan terakhir.

Dari penelusuran, kelangkaan itu terjadi di beberapa wilayah di Kecamatan Penajam dan Babulu. Warga mesti berkeliling dan mengantre di agen-agen untuk bisa mendapatkan gas bersubsidi itu.

Adapun gas melon yang dijajakan di toko-toko eceran, dibanderol dengan harga yang jauh dari ketentuan. Di agen gas elpiji dihargai Rp 20 ribu, sementara di tempat lain diecer mulai Rp 30 ribu per tabung.

Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) PPU Sukadi Kuncoro memastikan, secara data kuota gas di PPU hingga kini masih aman.

Sekira 524 metrik ton untuk 2022 diyakini sudah lebih dari cukup untuk memenuhi permintaan warga. “Ya mungkin karena libur Lebaran jadi ada keterlambatan pengiriman saja,” ujarnya, Senin (9/5/2022).

Oleh karena itu, ia memastikan kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Kuncoro memastikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan agen gas penyalur di PPU untuk mengklarifikasi keadaan.

“Perkiraan saya saja, karena namanya Lebaran teman-teman sopir juga silaturahmi ke keluarga masing-masing,” tandasnya.

Berkaitan dengan itu pula, Kuncoro menjelaskan bakal terjadi perubahan kuota elpiji bersubsidi untuk Benuo Taka yang merupakan kebijakan Kementerian ESDM. Meskipun terdapat pengurangan, hal itu dianggap bukan masalah. Karena pada dasarnya LPG bersubsidi pada dasarnya hanya diperuntukkan bagi warga kurang mampu.

“Kita akui masih banyak warga yang tidak berhak menggunakan elpiji bersubsidi, justru menggunakan. Untuk pengawasannya juga tidak mudah, makanya dengan ini semoga ke depannya bisa lebih tepat sasaran,” bebernya.

Selain itu pula, beroperasinya 9.354 sambungan rumah (SR) jaringan gas (jargas) di PPU menjadi pertimbangan lain untuk merelokasi jumlah kuota per kecamatan di PPU. Seperti kuota di Kecamatan Penajam yang paling banyak terdapat jargas, akan dialihkan sebagian untuk kecamatan lain.

“Kita sudah bersurat ke Pertamina untuk relokasi kuota gas PPU, terutama bagian Penajam diberikan ke daerah-daerah yang kuotanya kurang,” tutup Kuncoro. (sbk)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version