BALIKPAPAN – Idulfitri 1442 Hijriah tinggal beberapa hari dan harga daging ayam sudah melonjak tajam di Balikpapan. Sebagai upaya menstabilkan harga, Pemkot Balikpapan mendirikan pasar murah. Upaya serupa juga datang dari Bulog yang memasok daging kerbau ke Kaltim.
Ihwal kenaikan harga daging ayam disampaikan Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi. Disebutkan, harga daging unggas tersebut saat ini tembus Rp 55 ribu. Padahal, pada awal Ramadan harga komoditas pangan tersebut masih dikisaran Rp 27 ribu. Ini berarti terjadi kenaikan 103,70 persen.
“Tadi saya dapat laporan, harga daging ayam di Pasar Klandasan Rp 55 ribu,” kata Rizal kepada awak media setelah meresmikan Bazar Murah di Balikpapan Ocean Square, Sabtu (8/5/2021). Bazar digagas Pemkot Balikpapan dan Bank Indonesia Perwakilan Balikpapan.
Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan, Arzaedi Rachman, menjelaskan Bazar Murah hanya berlangsung tiga hari selama 8-10 Mei 2021. Bahan-bahan pokok seperti beras, daging, minyak goreng, hingga buah-buahan, menjadi komoditas yang dijual di sana. Semua barang dipastikan dijual dengan harga miring ketimbang tempat lain.
Sebenarnya, ucap dia, ada banyak pelaku usaha ingin membuka lapak di pasar murah. Namun, lantaran pandemi Covid-19 masih terjadi, Dinas Perdagangan Balikpapan hanya membuka 14 lapak. “Jadi, walaupun di tengah pandemi, masyarakat tetap bisa membeli kebutuhan dengan harga terjangkau,” ucap Arzaedi.
Sementara itu, Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Balikpapan, Sri Darmadi Sudibyo, mengatakan, Bazar Murah dibuat karena Pemkot dan BI sadar menjelang Lebaran harga pangan kerap naik.
“Itulah mengapa kami membuka Bazar Murah. Agar masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan Lebaran dengan harga terjangkau,” sebutnya.
Masih di Balikpapan Ocean Square, Kepala Perum Bulog Kaltim dan Kaltara, Arrahim Karimullah Kanam, menyebut pihaknya telah mendatangkan daging kerbau dari Jakarta dengan tujuan menstabilkan harga daging di Kaltim saat Ramadan.
“Kami jual Rp 80 ribu per kilogram. Di Balikpapan saja, sehari bisa terjual 1 sampai 4 ton daging kerbau,” sebutnya.
Dijelaskannya, daging kerbau tidak dijual ke pengecer atau pedagang. Tapi dari Bulog langsung ke konsumen. Hal itu dilakukan untuk menghindari praktik kejahatan pangan. “Kami tidak menitipkannya ke distributor. Karena khawatir akan dimanfaatkan,” jelas Arrahim.
Sekretaris MUI Balikpapan, Jailani, memastikan daging kerbau halal untuk dikonsumsi. Hanya saja ada syaratnya. “Allah SWT berfirman dalam QS Al-Maidah ayat 3. Daging sapi, kerbau, bahkan unta, adalah makanan yang halal dikonsumsi jika disembelih dengan cara yang benar sesuai syariah,” ucapnya dikonfirmasi terpisah. (kk)