BERAU – Pengawas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Berau, Irwadi Ahmadi Siregar, menegaskan pentingnya pengelolaan sampah secara komprehensif di Bumi Batiwakkal. Hal ini merujuk pada aturan pemerintah terkait pengelolaan sampah rumah tangga dan sarana persampahan.
Disampaikannya, pengelolaan sampah di wilayah Bumi Batiwakkal harus dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi. Hal ini merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3 Tahun 2013 terkait Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan.
Menurutnya, pengurangan sampah sejak dari sumbernya adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun masyarakat. Salah satu langkah konkret yang bisa dilakukan adalah dengan menyediakan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R).
“TPS 3R adalah fasilitas pengelolaan sampah dengan konsep reduce, reuse, dan recycle yang diterapkan dalam skala komunal atau kawasan. Konsep ini meliputi area pemukiman, kawasan komersial, perkantoran, pendidikan, pariwisata, serta area komunal lainnya,” ujarnya.
Ia menegaskan, pengelolaan sampah sejak dari sumbernya bertujuan untuk mengurangi timbunan sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pasalnya, metode pembuangan sampah di TPA dinilai kurang efektif mengingat lahan TPA semakin terbatas dan berpotensi mencemari lingkungan.
“Konsep utama TPS 3R adalah mengurangi kuantitas sampah dan memperbaiki karakteristik sampah agar lebih mudah dikelola lebih lanjut sesuai target strategi daerah,” ungkapnya.
Irwadi menambahkan, keberhasilan pengelolaan TPS 3R memerlukan sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak swasta.
“Kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan,” pungkasnya.
“Kita tentunya berharap Kabupaten Berau bisa menjadi contoh dalam mengatasi masalah sampah secara efektif,” pungkasnya. (srn/dez)
Reporter: Sahruddin
Editor: Dezwan
