BONTANG – Dalam upaya pelestarian lingkungan, Badak LNG memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan mengadakan Coastal Clean Up (CCU) di kawasan Pantai Marina Kompleks Badak LNG pada Sabtu (10/6). CCU merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Kegiatan ini turut melibatkan para stakeholder, antara lain Walikota, manajemen dan pekerja Badak LNG, PWP, serta berbagai instansi dan komunitas penggiat lingkungan di Kota Bontang dengan total peserta yang hadir hingga 157 orang.
Aksi bersih-bersih pantai ini merupakan kesempatan dan sekaligus sarana edukasi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk melakukan pengendalian pencemaran pesisir dan laut.
Sampah laut menjadi ancaman global yang menimbulkan masalah lingkungan, ekonomi, kesehatan, dan permasalahan sosial yang mengancam kehidupan manusia serta ekosistem laut. Dari kegiatan ini terkumpul sampah organik dengan berat hingga 5 kilogram dan sampah anorganik lebih dari 800 kilogram.
Dalam sambutan yang disampaikan Feri S. Nugroho selaku Pjs. Chief Operating Officer (COO) Badak LNG mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan awareness kepada kita semua akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Para karyawan Badak LNG dapat menjadi agent of change dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.
Pada kesempatan yang sama, Basri Rase selaku Walikota Bontang menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini. “Saya sebagai Walikota turut memberikan apresiasi kepada Badak LNG atas komitmennya dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. Benar yang disampaikan Pak Feri bahwa hal ini dapat dijadikan awareness kepada diri kita bahwa menjaga lingkungan merupakan tugas kita semua, tidak bergantung pada suatu lembaga saja. Hal ini manfaatnya kedepan bukan untuk perusahaan, tapi generasi kita mendatang.” ujar Basri.
Sebagai upaya komitmen dalam pelestarian lingkungan, Badak LNG juga telah melakukan berbagai usaha. Diantaranya yakni reduksi karbon melalui kegiatan penanaman mangrove, penanaman pohon di kawasan konservasi, budidaya tanaman langka dan endemik melalui kultur jaringan, transplantasi terumbu karang dan konservasi biota laut, serta 3R pengelolaan limbah non B3. (adv)