spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lahirkan UKM Tangguh, 40 Pelaku Usaha di Kutim Ikuti Pelatihan 

SANGATTA- Dalam memulai usaha, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah kerap mendapat cibiran, cacian, dan kritik dari pelanggan. Pemerintah dan swasta berperan besar untuk melecut kembali semangat para pelaku usaha agar bisa bangkit dan menjadi pelaku usaha tangguh.

Pelatihan dan pendampingan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi salah satu treatment yang mampu meningkatkan kinerja UKM.

PT Kaltim Prima Coal (KPC) bersama Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali menyelenggarakan Pelatihan UKM Tangguh. Pendampingan yang dilakukan kepada 40 UKM yang dinyatakan lolos untuk melakukan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan UKM agar naik kelas. Kali ini adalah Pelatihan Batch 3 Tahun 2022, yang dibuka langsung Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Senin, (23/5/2022).

Bukan perkara mudah mengubah pola pikir UKM dalam menjalankan usaha sesuai dengan kaedah bisnis yang sustainable. Umumnya mereka melakukan usaha tanpa  dibekali dengan pendekatan manajemen profesional.  Mereka belum banyak memahami  manajemen keuangan, membangun brand,  supply chain bahan baku, sehingga keberlangsungan bisnis yang dijalaninya sulit berkembang.

BACA JUGA :  Lom Plai, Kearifan Lokal Wehea Bernilai Multiplier Effect

Manager Project Monitoring dan Evaluation ESD, Louise Pasireron menjelaskan, UKM Tangguh adalah program pendidikan pelatihan kewirausahaan berdurasi 4 bulan, bagi UKM lokal yang telah menjalankan usahanya minimal 2 tahun. Peserta diajarkan mind set usaha dan prinsip-prinsip pengelolaan usaha yang tepat, untuk meningkatkan skala usaha serta berkontribusi nyata mendukung program pemerintah daerah dalam menciptakan lapangan pekerjaan khususnya di sektor UKM.

“Setelah 2 tahun vakum dikarenakan pandemi, tahun ini kita kembali menyelenggarakan program UKM Tangguh, setelah sebelumnya di tahun 2018 dan 2019 program ini menghasilkan 54 alumni. Tahun ini angkatan ke 3 akan diikuti 40 peserta yang berasal dari kecamatan yang ada di Kutim,” jelas Louise.

Sementara, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman sangat bangga dengan kegiatan tersebut, karena berlanjut mulai dari angkatan 1, 2 dan sekarang angkatan ke-3.

“Dengan kondisi sekarang ini, justru UKM ini yang masih menjadi primadona di Indonesia, karena tidak terganggu dengan kondisi kekinian yang terjadi. Pasarnya hampir di semua lini, baik masyarakat lokal, nasional dan bahkan internasional,” sebut Ardiansyah.

BACA JUGA :  Pemkab Kutim Halal Bihalal Syawal di Desa Marah Haloq Telen

Di katakannya lagi, permintaan Presiden Joko Widodo untuk UKM harus dapat masuk dalam pasar global.

“Sebanyak 40 persen produk dari UKM tersebut diperintahkan oleh Bapak Presiden, dapat memenuhi kebutuhan masing-masing daerah. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi para pelaku UKM,” ungkapnya.

Perintah tersebut sudah menjadi regulasi kepada daerah, agar setiap pemerintah daerah memanfaatkan produk, barang-barang, atau jasa itu dari UKM.

“Sekarang pertanyaannya siap tidak UKM untuk memenuhi permintaan daerah ini, karena barang tersebut akan menjadi sebuah kebanggaan produk dalam negeri. Sehingga Presiden memberikan kesempatan untuk semua pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan barang-barang dan jasa di tingkat daerah masing-masing,” imbuhnya. (ref)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.