SAMARINDA – SMK Negeri 3 Samarinda mendapatkan kehormatan menerima kunjungan dari delegasi Amerika Serikat dalam rangkaian acara East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) pada Senin (29/7/2024).
Rombongan yang terdiri dari sekitar 25 orang, termasuk perwakilan dari Dinas Pariwisata dan panitia EBIFF, disambut di Ballroom Hotel Training Alamanda milik sekolah. Acara dimulai dengan sambutan dan tarian tradisional, kemudian dilanjutkan dengan pameran kompetensi siswa.
Kepala SMKN 3 Samarinda, Dwisari Harumingtyas, menyampaikan rasa bahagia dan kebanggaannya atas kunjungan tersebut.
“Ini adalah kehormatan besar bagi sekolah kami untuk menerima tamu dari Amerika. Kami menyambut mereka dengan baik dan mempersiapkan berbagai kegiatan yang sesuai anjuran Dispar Kaltim,” ujarnya.
SMKN 3 Samarinda, yang dikenal dengan keahlian di bidang pariwisata, mempertunjukkan berbagai program studi yang ada kepada tamu mereka, termasuk kegiatan ekstrakurikuler seperti tarian tradisional dan olahraga tradisional pencak silat.
Selain itu, sekolah ini juga mempertunjukkan permainan tradisional seperti engrang, dakon, sumpit, dan gasing.
“Selain itu, kami menyajikan aneka roti buatan siswa serta makanan tradisional yang disambut baik oleh tamu-tamu kami,” jelas Dwisari.
Berbagai keterampilan siswa turut dipamerkan, termasuk body painting henna dengan motif khas Kutai Kalimantan Timur, nail art dari prodi tata kecantikan, serta towel art yang menggambarkan seni melipat handuk menjadi berbagai bentuk seperti angsa.
Siswa juga menampilkan kerajinan manik-manik dan pakaian adat Dayak, serta mendemonstrasikan layanan usaha wisata dengan hiasan janur.
Kegiatan ini berlangsung lebih lama dari yang direncanakan, mencapai satu setengah jam, yang menunjukkan antusiasme tinggi dari para tamu dan siswa.
“Kami merasa senang melihat tamu-tamu kami puas dengan acara yang kami sajikan. Mereka juga mengunjungi area bisnis center untuk pembuatan roti, spa, dan rias rambut,” tambahnya.
Dwisari menekankan pentingnya acara ini sebagai kesempatan langka dan berharga bagi siswa.
“Ini adalah momen untuk melatih keberanian mereka berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan menyambut tamu internasional. Ini juga membantu membentuk karakter siswa yang disiplin, bertanggung jawab, dan menunjukkan kebinekaan global, sesuai dengan profil pelajar Pancasila,” tutupnya. (han)
Penulis: Hanafi
Editor: Agus S
