MAHAKAM ULU – Didampingi Kepala Dinas Kesehatan dan P2KB Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) Petronela Tugan, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo, bersama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur Sunarto, dalam lawatannya ke Kabupaten Mahulu melakukan kunjungan ke Puskesmas Ujoh Bilang, Minggu (12/5/2024) lalu.
Dalam kunjungannya di Puskesmas Ujoh Bilang Kepala BKKBN Hasto Wardoyo diterima langsung Kepala Puskesmas Ujoh Bilang drg. Melkior Pancasiyanwar bersama staf. Kunjungan ini merupakan salah satu rangkaian jadwal Kepala BKKBN ke wilayah Kabupaten Mahulu.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan dan P2KB Kabupaten Mahulu Petronela Tugan, menyampaikan terima kasih atas kedatangan Kepala BKKBN yang sudah jauh-jauh meluangkan waktunya untuk berkunjung ke Kabupaten Mahulu.
“Tadi juga selain menyosialisasikan pemasangan implan susuk, kita sudah menyaksikan bagaimana Kepala BKKBN RI langsung memasang implan ke salah satu pasien yang berada di Puskesmas Ujoh Bilang. Oleh karena itu kami pun kembali ucapkan terima kasih atas kesediaannya,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, sangat terharu bisa sampai secara langsung ke Kabupaten Mahulu. Apalagi mengetahui bahwa banyak para petugas medis dari dokter sampai perawat, bidannya banyak asli dari Mahulu.
“Memang yang terpenting dan utama itu adalah kesiapan SDM-nya. Jadi kalau bisa meskipun kita di daerah Hulu Mahakam, tetapi kualitas SDM-nya harus hebat. Ini yang harus ke depankan dan tidak boleh ditinggalkan. Memang jalan dibangun bagus tapi jangan lupa SDM-nya harus dibangun, karena apabila SDM-nya bagus pasti jalannya akan bagus juga,” katanya.
Ia menambahkan, sembari menyosialisasikan penggunaan KB Implan yang sering disebut susuk saat sekarang ini sudah tidak rumit cuman satu batang saja.
“Tadi kita praktekkan pasangkan salah satu pasien satu menit saja sudah selesai, itu bisa bertahan tiga tahun, dan bisa digantikan dengan susuk yang baru. Jadi aman. Zaman sekarang ini susuknya cuman satu batang, kalua dulu enam batang. Namun sekarang sudah modern cukup satu saja untuk tiga tahun,” terangnya.
Dalam kesempatan ini juga Kepala BKKBN RI menyinggung masalah stunting bisa dicegah, dengan cara jarak anaknya jangan terlalu dekat, jangan terlalu muda nikahnya dan jangan terlalu tua mengandungnya.
“Kita patut bersyukur dari data yang diperoleh untuk sekarang ini stunting di Mahulu ini, Alhamdulillah terbaik di Kalimantan Timur, angka stuntingnya paling rendah di Kalimantan Timur,” tuturnya.
Di akhir penyampaiannya, Kepala BKKBN RI menyampaikan, rasa harunya bahwa bisa diterima dan disambut sedemikian rupa oleh Pemkab Mahulu beserta jajarannya, bisa dilihat pelayanan Puskesmas juga sudah bagus.
“Kita sangat berharap ke depan stunting di Kabupaten Mahulu, bisa terus turun, bahkan bisa nantinya tidak ada warga Mahulu yang stunting,” tandasnya.(Prokopim/aim-Adv-MKN)
Pewarta : Ichal
Editor : Nicha R